Petaka

19 10 14
                                    

PERHATIAN!!!

HARAP KOREKSI SETIAP TYPO DAN KESALAHAN DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK. FEEDBACK? DM SAJA.

TERIMA KASIH. 🧡😘

#walxspa2021

##########

Apa cinta sebuta itu? Ah, kurasa tidak. Hanya manusianya saja yang tak mau membuka mata hati untuk menilai kebaikan orang lain.
-NTS-

Apa kau pernah berpikir tentang siapakah manusia yang bisa menghentikan waktu? Ah, jika saja kau bertemu dengannya tentu kau kan meminta mengulang masa terbaikmu atau minimalnya menghentikan waktu untuk mempersiapkan diri menrima sebuah kenyataan menyebalkan. Yah, cinta. Mahluk satu ini memang kedatangannya terasa begitu menyebalkan untuk Nada yang harus tersandung cinta pada remaja tak tau diri macam Ervin.

Yah, seiring berjalannya waktu. Tak ada yang namanya persahabatan murni tanpa adanya sebuah kata cinta.

Ervin Past

"Kamu tau enggak, Da cara dapetin perasaan cewek yang paling gampang?"

Nada

"Hati cewek?"

Ervin Past

"Iya, tau kan, Zea?"

Nada masih terus mengingat percakapan WhatsApp-nya dengan Ervin beberapa jam lalu. Bahkan, ia sampai tak dapat tidur karenanya.

"Ervin? Ah, mengapa aku malah memikirkannya? Stop Nada, stop!" Nada terus mengacak rambutnya kasar. Ia benar-benar kesal dengan apa yang sedari tadi berkecamuk dalam pikirannya.

"Dek ... Nada?!" Sebuah suara membubarkan lamunan Nada yang tak tentu arah. Yah, Nata. Siapa lagi jika bukan Abangnya itu yang mengetuk pintu kamarnya di jam istirahat begini.

"Dek ... Abang pinjam charger dong. Punya Abang ketinggalan di kantor."

"Abang!!!" Alih-alih membukakan pintu untuk Nata, Nada justru menutup telinganya dengan bantal.

"Dek, buka bentar aja loh."

"Masuk! Gak Da kunci.

Dengan langkah pasti, Nata mulai membuka daun pintu itu. Alangkah terkejutnya ia saat mendapati kamar Nada yang begitu berantakan, pnuh dengan buku-buku yang berserakan.

"Astaghfirullah, Nada! Kamu ini kenapa, Dek?!" 

"Ambil aja charger-nya di laci meja belajar, habis itu keluar jangan ganggu, Nada!" teriak Nada di balik bantalnya.

"Jangan bilang kamu lagi patah hati?"

"Apaan sih, Bang?"

"Kamu suka sama teman satu kelasmu itu kan?"

"Hah?!"

"Kenapa?"Nata yang melihat tatapan geram adiknya itu, tak sedikitpun merasa takut. Ia justru semakin menantang Nada untuk berterus terang.

"Kamu kenapa?" ulang Nata sembari mengelus kepala adiknya yang terbalut selimut hingga menutup wajahnya.

"Enggak papa. Da cuma kesel aja."

"Iya, kesel kenapa? Masalah Elvano?"

"What?! Elvano?!" Seketika Nada membuka kasar selimutnya dan menatap lekat kakak kandungnya itu.

Nada Tanpa Suara [Terbit] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang