TUNNEL • SEHUN - SEJEONG

12

17/07/2021

Happy Reading!!

Setelah selesai membersihkan diri Sehun berbaring di atas ranjangnya, ia merasa senang namun juga terasa aneh. Bagaimanapun ini adalah kali pertama bagi Sehun untuk pergi bersenang-senang dengan orang lain selain Chanyeol.

Karena hangout yang mendadak kemarin hubungan antara Sejeong, Chungha, Nayoung, Joy, Chanyeol dan juga Sehun menjadi sedikit lebih dekat. Ah bukan, yang sedikit hanya Sehun saja, ia sepertinya masih beradaptasi dengan situasi yang baru ia rasakan.
Mereka akan duduk dan makan bersama jika mereka tidak sengaja bertemu di kantin kampus. Tapi setidaknya Sehun sudah mulai membuka diri dan mulai menerima kehadiran orang lain.

Ketika masuk ke dalam sebuah kedai kopi yang tak jauh dari kampus sepasang netra Sehun tak sengaja menangkap sosok seorang gadis yang tidak asing baginya, gadis itu tampak sibuk dengan kertas - kertas design yang ada ditangan dan mejanya. Sehun berjalan lurus kedepan untuk memesan minuman. Setelah pesanannya selesai Sehun berjalan kearah gadis yang ia kenal.

"Apa aku boleh duduk disini?" Tanyanya.
Gadis yang sibuk dengan pekerjaannya itu tersentak dan menoleh.
"Ah.. Sehun sunbae tentu saja boleh!" Sahut Sejeong yang tak lupa disertai dengan senyuman manis miliknya.
Hening sesaat, lalu Sehun kembali melontarkan pertanyaan pada Sejeong.
"Kenapa kau sendirian disini?"
"Tadinya aku bersama Chungha namun ia pulang lebih awal."
"Tapi inikan sudah sore, bukannya sebentar lagi kau akan bekerja?"
"Ah.. iya! Hampir saja aku lupa! Sepertinya aku terlalu sibuk dengan kertas - kertas ini. Hehe." Jawab Sejeong, sambil memukul pelan kepalanya.

Sejeong mulai membereskan semua kertas dan alat tulis yang berserakan di mejanya.
"Sunbae, aku pamit dulu ya!" Izin Sejeong sambil bangkit dari kursinya.
Sehun tampak berpikir sejenak. Lalu ia segera bangkit dan menyusul Sejeong.
"Ayo biar aku antar." Ucap Sehun yang kini telah berjalan di samping Sejeong.
"Ah tidak usah sunbae, itu akan merepotkan mu." Tolak Sejeong.
"Naiklah, aku tak menerima penolakan." Ucap Sehun dengan datarnya. Sejeong pasrah dan akhirnya menuruti perkataan Sehun.
"Bagaimana bisa seseorang menawarkan diri dengan ekspresi datar seperti itu? Dia yang memaksa tapi seolah-olah seperti dia yang terpaksa? Ah.. Sehun ini memang pandai membuat orang lain merasa bingung." Monolog Sejeong dalam hati.

Bulan sabit bersinar dengan terang dan udara yang terasa sejuk, benar-benar malam yang indah.
Sejeong yang sedang sibuk bekerja sedikit terkejut, pupil matanya melebar saat melihat pelanggan berikutnya yang akan membuat pesanan. Namun pelanggan itu memberikan senyuman yang sangat manis, ia menyadari sosok gadis itu ketika ia memasuki cafe pertama kali. Dengan cepat Sejeong membalas senyuman itu. Mereka bahkan tak berbicara lebih, hanya sebatas pelanggan yang sedang memesan minuman kepada barista.

Setelah menyelesaikan pesanannya, pelanggan tersebut duduk di sudut kanan cafe. Mengeluarkan laptop dan beberapa kertas serta notes kecil. Lalu meninggalkan cafe dua puluh menit sebelum cafe ditutup.

"Hai!" Satu kata sapaan yang berhasil membuat langkah kaki Sejeong terhenti di saat ia sedang sibuk dengan ponselnya, lalu segera menoleh ke arah sosok yang menyapa dirinya.

"Sejeong-ah apa kabar?"
Satu kalimat yang keluar dari mulut seseorang yang kini melangkah dengan senyuman miliknya, mempersempit jarak diantara mereka.

Hallo readers-nim!!^^👋🏻

Pertama aku mau minta maaf karna sudah laaaaaaamaa menghilang, walaupun ga ada yang nyariin sih hihihii..
Semoga teman-teman ga lupa yaa sama alur cerita ini.. kalo lupa baca lagi dari awal hahaha

Pastinya banyak hal yang udah terjadi tapi, semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan. Jangan lupa bahagia dan selalu jaga kesehatan ya!!

Terima kasih karna sudah mau membaca tulisan aku yg masih banyak sekali kurangnya ini🥺

Ohiyaaa jangan lupa vote dan commentnya yaaaa muaahh

💙💜💙💜

Cantik banget ga sii? Gemes jugaa🥺🥺