06

261 41 4
                                    

12/09/2020

HAPPY READING!!♡


Sehun yang kini sedang rebahan diatas tempat tidurnya sambil menatap sebuah nomor yang ada di ponselnya. Tiba-tiba memori dikepalanya memutar kembali kejadian tadi sore disaat ia dengan berani menemui Sejeong. Bahkan ia membonceng gadis itu dan mengajaknya ke sebuah kedai bubble tea. Sehun merasa bahwa tadi bukanlah dirinya, karena selama hidupnya ia tak pernah menjadi orang pertama yang memulai sebuah percakapan.

Dua hari berlalu, Sejeong tak sengaja melihat Sehun dari jauh saat berada disekitaran perpustakaan, Sejeong yang sampai saat ini belum mendapat kabar dari Sehun tentang kapan dan dimana merekanakan melakukan pemotretan dan take video. Ingin rasanya Sejeong bertanya, namun hal itu ia urungkan karena sepertinya Sehun sedang bergegas dan tak melihatnya.

Malam ini Sehun yang telah selesai memikirkan konsep yang akan ia pakai untuk tugasnya. Dia akan segera menghubungi Sejeong, tiba-tiba jarinya terasa kaku saat ia akan mengetik sesuatu pada roomchatnya dengan Sejeong. Setelah banyak menulis dan menghapus akhirnya ia berhasil mengirimkan pesan pada Sejeong.

Sejeong

Selamat malam Sejeong, ini aku Sehun.

Sudah dua puluh lima menit Sehun mengirimkan pesan, namun belum ada balasan dari Sejeong. Berulang kali sehun melihat ponselnya menunggu balasan dari seberang sana.

Sejeong kini berada di dalam bus, ia dalam perjalanan pulang dari cafe tempat ia bekerja. Sejeong membuka ponselnya lalu melihat sebuah pesan masuk dari nomor yang tak ia kenal. Setelah membaca pesan tersebut Sejeong pun langsung mengetik balasan.

08xx xxxx xxxx

Selamat malam Sejeong, ini aku
Sehun.

Selamat malam sunbae, iya sunbae
ada apa?

Aku sudah selesai memikirkan konsep dan tempat yang akan kita gunakan untuk pemotretan dan take video. Untuk masalah waktu apa kau sibuk minggu depan?

Aku bisa sunbae, baiklah mari kita lakukan minggu depan.

Sebelumnya apa tak masalah jika kita membahas konsepnya terlebih dahulu? Apa kau bisa bertemu denganku lusa? Aku akan menunggu mu di halte depan kampus.


Baiklah sunbae, sampai bertemu lusa.

Setelah melihat balasan Sejeong, Sehun hanya membaca pesan tersebut karena ia pun tak tahu harus membalas apa. Sehun meletakan ponselnya di nakas samping tempat tidurnya lalu memejamkan mata dan menuju alam mimpinya.

Sejeong bersiap untuk tidur, namun sebelum tidur ia kembali melihat ponselnya lalu menyimpan nomor seniornya tersebut. Ia sempat berfikir bahwa seniornya itu melupakan janji mereka dan menemukan orang lain yang akan dijadikan model untuk tugasnya tersebut. Namun ternyata seniornya memikirkan konsep yang akan mereka gunakan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TUNNEL •  SEHUN - SEJEONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang