Tujuh belas tahun yang lalu Sehun merasa sangat bahagia, mempunyai ayah dan ibu yang saling mencintai satu sama lain, sungguh keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang. Keluarga Sehun bisa dibilang keluarga yang berkecukupan karena sang ayah merupakan seorang pengusaha muda yang sukses.
"Sekarang pukul empat sore, masih ada waktu sekitar 1 jam 35 menit lagi appa mu akan pulang. Sehun-ah ayo kita bersiap sebentar lagi kita akan menjemput appa" seru ibu Sehun berlalu menggendong putra kecilnya itu.
Selama di perjalanan ibu dan anak itu bersenandung kecil sambil mendengarkan lagu yang disukai Sehun.
🎶Gom se mari / three bears🎶
Gom sema-ri-ga Han chi-be-yi-so Appa gom Omma gom Ae-gi gom Appa gommun tung-tung-hae Omma gommun nal-shin-hae Ae-gi gommun na bul-gwi-yo-wo Hishuk hishuk cha-rhan-da
🎵🎵🎵
Sehun Eomma POV
Sudah hampir satu jam aku dan Sehun berdiri didepan pintu kedatangan menunggu kepulangan appa. Namun pesawat yang ditumpangi oleh suamiku itu belum juga landing. Hingga terdengarlah sebuah pengumuman "Pesawat SA-0130 yang bertujuan dari Taipei ke Seoul dinyatakan jatuh dan tenggelam di East China Sea." Seketika nyawaku terasa seperti melayang badanku lemas hatiku hancur, aku terduduk lalu memeluk Sehun putraku yang tampak tak mengerti dengan situasi yang sedang terjadi. Ketika aku mengedarkan pandangan kesekitarku aku melihat pemandangan yang serupa semua orang yang menunggu kedatangan keluarga atau mungkin kerabatnya menangis dan menjerit tak menyangka akan kejadian mengerikan yang tak pernah diharapkan ini.
Sehun Eomma POV end.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Butuh beberapa waktu untuk Sehun mengerti. Setelah kejadian tersebut sehun selalu menangis dan menanyakan kepada sang ibu, dimana dan kemana sang ayah.
Kini hampir setahun berlalu, Sehun sudah bertambah besar. Ia sudah mengerti kejadian apa yang menimpa sang ibu dan dirinya. Mimpi buruk baginya ia harus kehilangan sosok ayah yang sangat ia cintai.
Walaupun sang ibu selalu bersikap kuat dan tak menunjukan sisi terpuruknya didepan Sehun, namun Sehun mengetahuinya. Setiap malam ia selalu melihat ibunya yang menangis dan selalu mengatakan bahwa ia sangat merindukan suaminya. Bagaimanapun Sehun juga merasakan bagaimana kesedihan yang ibunya rasakan.
