Love Potion [Kaeya x Albedo]

16.2K 310 23
                                    

Haloo, ini first book-ku jadi maaf yaa kalo cringe + banyak typo T_T

Suatu hari, di Teyvat, Mondstadt, Kantor Knight of Favonious, seorang Kapten Kavaleri, Kaeya Alberich merasakan sakit kepala dari pagi hari ini saat bekerja. Yah, dia sudah meminta tolong Albedo untuk meracikannya ramuan penyembuh. Dia sudah tidak tahan lagi "Tch, Albedo kenapa lama sekali, ugh kepalaku" Ucap Kaeya berdiri dari kursinya dan memijat kepalanya, Kaeya pun bergegas pergi ke tempat laboratorium Albedo.

Sesampainya di laboratorium, Kaeya melihat terdapat 2 potion berbeda diatas meja. "Hm, kira-kira yang mana ramuan penyembuh sakit kepalaku? Hijau atau pink? Ugh ambil ngasal saja deh" Sakit kepala Kaeya sudah membuatnya menjadi sangat pusing hingga tak ada waktu untuk berpikir. Kaeya pun meminum seteguk ramuan berwarna pink.

"Haa.." Tubuh Kaeya mulai menjadi panas. "Apa aku salah meminum ramuan? Mm" Kaeya mulai terjatuh dilantai, namun Albedo bergegas menangkap Kaeya. "Hey! Kaeya! Ada apa!?" Albedo panik. "Mmh~ A-albedo ramuan yang ada di meja.." Ucap Kaeya lemas. "Hah? Ramuan di meja?" Albedo melirik ke meja penelitiannya. "A-APA!? K-KAU!?!? MEMINUM RAMUAN YANG ITU? HAAAA?" Albedo kaget "RAMUAN PENYEMBUHMU ITU YANG WARNA HIJAU BODOH!".

"Lalu yang warna pink..? Mng" Kaeya mengerang. "L-love potion" Albedo memerah. "Hah..?" Tanya Kaeya. "Ramuan cinta."Albedo semakin memerah, Kaeya juga terkejut. "L-lalu bagaimana menghilangkan efek ramuan ini?" Tanya Kaeya lagi. "Menunggu 3 hari atau.." Jawab Albedo "Atau apa? Jangan tanggung-tanggung.." Sahut Kaeya

"Kau pasti tidak akan mau, bercinta." Ucap Albedo memerah, Kaeya pun juga memerah "Denganmu?" "Ya, aku kan orang pertama yang kau lihat setelah meminumnya. Ugh lagipula harusnya aku tidak membuatnya, benar-benar pikiran bodoh." Jawab Albedo. "Tapi kerjaanku akan menumpuk jika dalam 3 hari tidak dikerjakan." Sahut Kaeya. "Yah, apa boleh buat" Jawab Albedo menopang Kaeya ke sofa.

Tiba-tiba Kaeya menarik Albedo jatuh, membalik posisi mereka. Sekarang, Kaeya lah yang berada di atas. "Hey!" Sentak Albedo. "Aku tidak keberatan.. Bercinta denganmu, Albedo." Jawab Kaeya tegas. "A-apa!? Mungkin kau tidak, tapi aku keberatan." Jawab Albedo kembali dengan tegas juga. "Mm~ Siapa yang peduli" Ucap Kaeya tidak mau mengalah. "Hey kau- hmmph!" Kaeya bergegas mencium bibir Albedo, tentu saja ciuman panas.

Setelah ciuman panas itu diakhiri, Saliva mereka terlihat jelas. "Kaeya bodoh! Hentikan! Hmmph!" Baru sebentar Albedo diberi kesempatan bernafas, ciuman panas itu diulang kembali. Beberapa kali. Kaeya mulai melepaskan pakaiannya. "T-tunggu! Biar ku kunci dahulu pintunya!" Sahut Albedo. Kaeya mengangguk. Albedo pun mengunci pintu, lalu kembali ke tempat sofa tadi. Kaeya sudah menunggu dengan hanya telanjang dada. Kenapa? Tentu saja dia ingin Albedo yang membuka bagian bawahnya.

"Jadi, apa yang harus aku lakukan?" Tanya Albedo. "Apa aku harus menyebutkan semuanya?" Ucap Kaeya dengan muka sangat merah. "Ah, tidak. Aku paham." Sahut Albedo. Albedo mulai memijat penis kaeya dengan keadaan celana masih tertutup. "Mngh~" Kaeya mulai mengerang, kegiatan itu Albedo lakukan beberapa menit hingga akhirnya penis Kaeya mengeras. Sebenarnya daritadi sudah mengeras sih, namun Albedo masih ingin menggodanya.

Albedo mulai membuka resleting celana Kaeya. Setelah terbuka, dia lumayan terkejut. Penisnya sudah sangat mengeras, muka Kaeya pun sudah sangat merah akibat ulah menggodanya.

Author note :
AAAA ini nanti ada lanjutannya kok, author masih malu bikin bagian pas nganunya🥲.

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen ya! Silahkan kasih saran dan kritik juga! :D

Genshin Impact Ship [ 18+ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang