Art by : @/tobikkun on Twitter
Venti terbangun setelah beberapa kali mendengar Xiao mengerang. "Mmh, Xiao? Kau tidak apa-apa?" Tanyanya. Venti melihat Xiao berada didalam selimutnya. Dia bangun dari karpet Xiao lalu berjalan ke kasur, lalu membuka selimutnya. Terlihat...Xiao sedang melakukan 'hal' dengan 'milik'nya.
"E-eh!?" Venti memerah malu, dan juga terkejut. Xiao kaget dan melihat ke arahnya. Venti mencoba untuk mundur ke belakang dan balik tidur kembali, namun tangan Xiao tiba-tiba memegang tangannya, menahannya untuk tidak pergi. "Aku akan lupakan! Tenang saja, tapi biarkan aku pergi." Sahut Venti malu. Xiao menarik tangan Venti ke pelukannya, dengan keadaan 'milik'nya terbuka tentu saja "Jangan pergi.." Ucapnya.
Venti terkejut, namun tidak ada perlawanan darinya. Xiao menggigit leher Venti, meninggalkan bekas disana. "Ugh, jangan." Ucap Venti. "Kenapa? Apa tidak boleh?" Mata Xiao memelas. "Tidak." Tolak tegas Venti. Xiao semakin menggigiti Venti di berbagai tempat di area leher, sambil bergumam "Kenapa? Kenapa? Kenapa?"
"Ugh, Xiao hentikan" ucap Venti. Xiao berhenti, namun pelukannya semakin erat. "Ini permintaan opsional dariku, lakukanlah bersamaku" Bisiknya di telinga Venti. "Tidak mau. Apa alasanku harus melakukannya denganmu?" Jawab Venti. "Cih, akan kubuat kau mau."
Xiao melepaskan pelukannya, namun kali ini Venti menerima ciuman panas darinya. Setiap 1 ciuman, Xiao selalu bertanya "Masih tidak mau?" Dan Venti selalu menolaknya.
10 menit berlalu, Xiao masih terus menciumi Venti. Venti mulai tergoda dengan wajah meminta Xiao. "Mmh~ Baiklah, akan kulakukan denganmu.." Ucap Venti.
Xiao langsung melucuti pakaian yang Venti kenakan. Menyatukan kedua Penis mereka. Mengocoknya bersamaan. "Ahn! Mngh!" Desah Venti. Tak cukup dengan itu, Xiao menghisap puting Venti. "Mmh! C-cukup.." Ucap Venti.
"Segini saja tidak akan memuaskanku kau tau?" Balas Xiao. Xiao mendorong Venti jatuh ke kasur. Memasuki lubang Venti dengan 2 jari. Mengocoknya lagi. "Angh! Ah!" Venti mendesah berkali-kali. Xiao melepas jarinya, menyiapkan penisnya untuk masuk ke lubang Venti yang sudah basah dibuatnya.
Xiao mengarahkan penisnya ke lubang Venti, memasukinya perlahan. "Mmngh, xiao~" Melihat wajah terangsang Venti membuatnya tidak sabar memasukinya. Xiao mulai menghentakkan penisnya dengan cepat. Venti dibuat kewalahan akan itu.
Sampai akhirnya, penis Xiao menabrak sweet spot milik Venti. "ANGH!" Venti mengeluarkan cairan putihnya. "huh sudah keluar? pft" Xiao mengejek dengan senyumnya. "Berisik, kau juga cepatlah. Haa~" Jawab Venti. "Tidak mau." Xiao menjawab agar permainan ini berlangsung lebih lama.
15 menit kemudian, akhirnya Xiao mengeluarkan cairan putihnya, namun diluar. "Haa~ lanjut ronde selanjutnya?" Tawar Xiao dengan senyumnya. "Tidak~ Kita bisa saja membangunkan satu penginapan dengan ronde yang tadi!" Jawab Venti. "Shut my mouth, then?" Senyum Xiao.
"Terserah aku mau tidur. Aku tidak bisa tidur lebih awal gara-gara kamu tau!" Venti mengoceh, namun didalam hatinya dia masih berdegup-degup. Xiao menciumnya sekali, "Selamat malam."
Esok harinya, Venti sudah siap untuk melanjutkan perjalanannya. "Kau yakin ingin pergi sekarang?" Xiao cemberut, berusaha menahan Venti. "Ya, apa yang bisa kulakukan jika tetap disini?" Venti menjawab. "Berhubungan lagi denganku." Xiao menjawab, malam sebelumnya sangat berkesan baginya. "Huh? Tidak mau." Venti memerah.
"Baiklah. Tapi.. ciuman selamat tinggal?" Tawar Xiao. "Dasar bocah." Venti mencium Xiao dikening. "Bubye~ aku pergi." Pamit Venti. "Ya.." Jawab Xiao.
Author note:
HALOOO, SEKALI LG MAAP BGT BARU APDET. SY TAU INI SEBULAN TP MAAF BGT SOALNYA SY MLS WKWKKWKW. agak oot xiao sm ventinya tp yasudahJangan lupa tinggalkan vote dan komen ya! Silahkan kasih saran dan kritik juga! :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact Ship [ 18+ ]
Romance[Open Req] Update tidak menentu Berisi kisah-kisah Genshin Impact Ship (Buku ini hanya imajinasi pengarang! Sorry kalau OOC :] )