"Please tham bantuin gue ngobrol sama client asing gua."
"Boleh, tapi sepongin gua dulu"CW // OOC Al Haitham, Blowjob, Unprotected Sex, Experiment, and more.
- Sumeru, February 10th evening.
Selayaknya Kaveh, ia sedang kekurangan uang untuk mencukupi kebutuhannya bulan ini. Namun sepertinya takdir berpihak padanya, sebuah pesan penyelamatnya datang.Penggelar event dari Fontaine menghubunginya untuk memesan jasanya. Ia meminta untuk bertemu secara langsung untuk mendiskusikan rencana selanjutnya.
Kaveh yang kondisinya terbilang 'kepepet' pun mau tak mau menerima tawaran itu, bahkan saking terdesaknya, ia sampai tinggal bersama 1 orang yang aslinya.. tidak terlalu ia sukai, walau bahasa menjadi penghambat antara dia dan client-nya, jumlah mora yang ditawarkan pun fantastis, siapa yang menolak uang?
"Okay sir, i'll see you at The Fontaine Café Lutece tomorrow."
Setelah membalas pesan itu, Kaveh langsung keluar dari ruangannya mencari pemilik rumah. Ia tidak terpikirkan untuk mencari translator lain karena waktunya benar-benar mepet.
Suara decitan pintu yang terbuka membuat Al Haitham menoleh dari buku yang sedang ia pelajari. "Kenapa?"
"Tham please, lu ganteng banget, gue gatau mau minta tolong siapa lagi. Darshan lu kan wajib bisa 20 bahasa. Please tham bantuin gue ngobrol sama client asing gua. Nanti gue traktir dehh abis meeting. Bentaran doang kok asli. Transport gue bayarin deh."
Al Haitham berpikir sejenak sebelum menjawab permintaan Kaveh. Ide aneh muncul dibenaknya. Ia suntuk dengan pendidikannya akhir-akhir ini. "Hmm.. boleh, tapi sepongin gua dulu."
Kaveh yang mendengar seorang Al Haitham berbicara kotor seperti itupun terkejut. Tentu saja, siapa yang tidak? "Ih apasih lu, serius ini gue."
"Loh, gua juga serius. Mikir juga deh lu, lu udah numpang disini gratis, sekali-kali gua minta imbalan juga boleh kali?" jawaban Al Haitham yang selalu pintar memainkan kata-katanya membuat Kaveh merasa tidak ada pilihan lain.
"Hnn.. yaudah deh. Janji ya lu?" Kaveh setuju dengan permintaannya.
Al Haitham tertawa kecil mendengar respon Kaveh, "Haha. Bodoh ya? Janji. Sini," ia menepuk-nepuk pahanya mengisyaratkan Kaveh untuk segera melakukan kesepakatan itu.
Kaveh sedikit kesal mendengarkan kata 'bodoh' keluar dari mulutnya, ia memasuki kamar sang pemilik dan segera berlutut didepan Al Haitham. "Bukain dong, kan yang mau nyepong kamu." Ucapan Al Haitham langsung berubah manis menjadi 'aku-kamu'
"Elu ya yang mau disepongin! Aneh ah gajelas." Dengan segera Kaveh membalas kata-katanya. Celana hitamnya dibuka, memperlihatkan tonjolan dari dalam boxer. Kaveh menelan ludahnya.
"Kenapa? Suka?" ejek Al Haitham
Kaveh hanya melirik tajam sebagai balasan. Perlahan, batang milik Al Haitham pun disentuh oleh jari-jari Kaveh dari luar boxer. Jari-jari terlatih arsitek memang tak akan gagal dalam memuaskan sebuah penis. "Hggh.." tak disangka, lenguhan dari 'pemilik' keluar.
Selagi disentuh, lama kelamaan boxer miliknya dilepas, memperlihatkan batang tegak berdiri di depan wajah Kaveh. "Hhh.. cepet. Masukin ke mulut," ucapannya terdengar seperti perintah, toh dia yang punya kuasa disini.
Dimulai dari memainkan kedua testis milik Al Haitham, desahan sudah mulai menghiasi ruangan. Bosan dengan permainan yang monoton itu, Al Haitham mendorong paksa kepala Kaveh ke 'batang' miliknya, "Agghhhh... cepeet. Katanya mau gua bantu?"
Kaveh yang tersentak dengan kelakuan milik Al Haitham pun hanya mengikuti kemauannya, ia memasukkan penisnya ke dalam mulut miliknya. Dikulum perlahan hingga akhirnya menambah kecepatan. "Hmnhhhh.." mulut Kaveh terasa sesak dipenuhi penis besar 'teman'nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact Ship [ 18+ ]
Romance[Open Req] Update tidak menentu Berisi kisah-kisah Genshin Impact Ship (Buku ini hanya imajinasi pengarang! Sorry kalau OOC :] )