MR. LEE | 28

11.8K 1.3K 134
                                    

Renjun terus tersenyum memerhatikan dirinya lewat pantulan cermin di depannya. Saat ini dia tengah di rias oleh Hyunjae; pria manis yang pernah mendandani Renjun saat acara keluarga Jeno beberapa bulan lalu. Renjun tak ada hentinya mengembangkan senyuman, dia dilanda kegugupan.

"Baik, sudah selesai. Oh! tinggal sepatu." Hyunjae mengeluarkankan sebuah kotak persegi panjang berwarna merah kemudian membukanya.

Sepatu pantofel berwarna hitam mengkilap. Hyunjae meletakkan sepatu tersebut di depan kaki Renjun. Tampak pas ketika Renjun memakainya. Hyunjae memerhatikan Renjun sekali lagi untuk memastikan tidak ada kekurangan dalam riasan.

Tuxedo putih membalut tubuh mungil Renjun, di desain sedikit longgar agar tidak menekan perut buncit Renjun. Sungguh penampilan Renjun sangat luar biasa dengan make up tipis di wajahnya. Bibir semerah ceri itu terlihat sangat indah padahal hanya menggunakan Lip Balm. Hyunjae mengacungkan ibu jarinya kepada Renjun.

"Anda sangat cantik," puji Hyunjae.

"Aku bukan wanita, cantik bukan sebutan yang tepat untukku," celetuk Renjun. Hyunjae tertawa pelan dibuatnya. Renjun memang tampan namun juga sangat cantik, benar bukan?

"Lee Hyunjae, aku sangat gugup. Bisakah kau memberiku tips agar aku tidak terkena serangan jantung saat acara di mulai?" Renjun menatap Hyunjae dengan pandangan gelisah. Hyunjae tentu mengerti bagaimana gugupnya ketika pengucapan janji suci berlangsung, karena dirinya juga sama ketika menikah dengan Lee Juyeon, suaminya.

Hyunjae menggenggam telapak tangan Renjun guna memberi ketenangan bagi sosok di depannya. "Tuan Renjun, aku ada sedikit tips untuk meringankan kegugupanmu. Ini sedikit konyol tapi kemungkinan akan berhasil. Saat aku sedang gugup, aku akan membayangkan masa depan. Iya, masa depan bersama suamiku. Coba anda bayangkan setelah memiliki anak maka kegugupan itu mungkin akan hilang," saran Hyunjae disertai oleh senyumannya.

Renjun mengerutkan dahi. "Memang bisa begitu? Pikiranku tidak akan tertangkap dengan masa depan jika para tamu terus menatapku, tapi aku akan mencobanya. Terima kasih banyak atas saran luar biasamu." Renjun bergerak memeluk Hyunjae sebagai bentuk ucapan rasa terima kasih yang berharga.

"Tuan Renjun, anda sudah siap?" tanya seseorang dari luar kamar. Renjun melepaskan pelukannya kemudian menatap Hyunjae yang mengangguk. Hyunjae menyemangati Renjun untuk tetap percaya diri agar tidak melakukan kesalahan ketika janji suci dimulai.

"Ya, aku siap." Renjun menjawab dengan intonasi tegas. Dia membusungkan dada, kepalanya terangkat sedikit agar menjadi wibawa yang baik.

Hyunjae sudah mengajarkan beberapa pengetahuan pada Renjun cara yang benar berjalan ala bangsawan. Renjun juga mudah mengerti kemudian mempraktekkannya dengan sangat baik.

Pria yang memanggil Renjun tadi menunduk, kaki kanan menekuk ke depan dengan lutut kaki kiri menapak ke bawah. Pria itu mengadahkan tangannya agar Renjun meletakkan telapak tangannya diatas telapak tangan pria itu. Renjun mengulum bibirnya kemudian berjalan dengan tangan kanan di genggaman pria itu.

Tamu undangan rupanya sangat banyak. Renjun langsung menghentikan langkahnya membuat pria berjas formal itu juga ikut berhenti.

"Ada apa tuan Renjun?" tanya pria itu.

Renjun berkeringat panas dingin, seluruh tubuhnya terasa tegang lantaran kegugupan mulai menyerang dirinya. "A-aku ... takut ...." Renjun berujar tergagap-gagap di mana kelakuan lucunya membuat pria berjas formal itu terkekeh.

"Tidak apa-apa tuan. Berjalan saja karena tuan Jeno sudah menunggu anda di altar. Mari." Renjun menarik napasnya dalam-dalam kemudian membuangnya perlahan. Dia kembali melanjutkan jalannya sampai akhirnya dia menuruni anak tangga.

Mr. Lee | NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang