Minggu ini kelihatannya sang bagaskara malu-malu menyingsingkan cayanya, Rick. Begitupun aku yang asyik bergumul dengan selimut. Rasanya berlari sendirian pun bukan ide bagus. Karena kau tak akan mengerjarku. Hehe.
Tenang aku sedang bercanda kok. Keletihan akibat penghabisan energi selama sepekan membuatku lelah, Rick. Jadi kuputuskan untuk beristirahat sejenak. Tapi tidak dengan menunggu. Aku tak pernah lelah jika menyangkut itu. Kamu percaya bukan? Kepercayaan darimu tak akan berbuah kecewa dan kacau balau, Rick. Dengan senang hati aku melakukannya. Supaya kelak aku akan benar-benar bersua denganmu. Jangan goda aku ya bila canggung. Aku sedikit malu jika pertemuan kita benar terjadi. Perpisahan yang lama membuatku memupuk rasa malu dan canggung yang luar biasa. Membayangkan roman mukamu saja ku tak mampu tidak tersenyum. Apalagi pertemuan nyata akanmu.
Ah sudahlah. Nanti bulir tirtaku mengalir jika terus kuceritakan tentangmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rick dan Buku Harian Zink
PoetryRick, pria yang menggetarkan hati Zink. Namun, Zink hanya bermain dalam imajinasi tentangnya. Nyatanya Rick sudah tidak satu dimensi ruang dan waktu dengan Zink. Rick pergi ke alam lain. Zink yang putus asa dan mencoba tetap hidup mematri segala ken...
