-10-

175 24 2
                                    

"Jadi jelaskan,"

"Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya tapi ya kami bercium," katanya tanpa rasa bersalah.

Hyewon hanya menghela nafas sambil memijat keningnya. Dari semua saudaranya, mengapa "dia" melakukan itu terlebih dahulu.


Nako hanya menatap pria yang duduk di sofa sebelah.

"Jadi, apakah kalian berdua sekarang ini kekasih......?"


"Yah ....," dia tidak bisa bicara.


"Ya, sudah sebulan,"


" Apa?!"  mereka berdua berteriak pada saat yang sama.


"Apa? Aku menyukainya begitu juga dia,"

"Ya Tuhan aku tidak percaya padamu, hilih aku masih ingat bagaimana kamu dulu membencinya, 'mukanya datar bangat kek kulkas gitu',"

Nako mencuba meniru mimik muka kawannya itu ketika mengatakan itu padanya.


" Ihh, orang bisa berubah, aku juga," katanya dan meringkuk ke pacarnya.



"Astaga kok gua mau muntah ya rasanya, kurasa kita harus pergi sekarang Nako,"





Nako mengangguk dan mereka berdua pun pergi pergi meninggalkan dua makhluk itu.




"Apakah kamu ingin pergi ke tempatku?" Hyewon bertanya.


" Untuk apa?"



"Aku tidak tahu? Nongkrong mungkin?"


Nako meletakkan jarinya di dagu dan mengetuknya.

" Tentu,"



Sekarang, mereka berdua di ruang permainan.  Anda mungkin berpikir di mana sumur lain, Yena berada di kamar Hitomi, Chaeyeon keluar dengan Yujin dan juga Chaewon ya di tempat pacarnya.



"Apakah kamu ingin makan camilan?"  tanya Hyewon.  Dia meletakkan joystick.

" Tentu,"

"Oke, biar kuambilkan untukmu," dia bangkit tapi Nako meraih tangannya.

Hyewon menatapnya lagi dengan alis terangkat.

" Sumpah deh, cuba aja gua ini enggak tahan nafsu, sudah gue terjah ini anak,"

" Weh lempeng anak orang itu, gua tabok lo,"

" Sorry thor ಡ ͜ ʖ ಡ,"




"Kenapa?"

Dia terkikik.
"Aku juga ingin mengikutimu,"



"Haha, tentu saja,"

Nako melepaskan tangannya dan bangkit kemudian mereka berdua pergi ke dapur.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kau menyukai Yuri?"  tanya Yena.  Dia berdiri di dekat pintu, dengan wajah serius.





Hitomi menatapnya lalu lanjut membaca lagi.

" Tidak,"

"Bagus, karena aku akan segera mecourt, jadi tolong jangan menghalangi jalanku Hii,"

Gone Crazy (Bahasa Indonesia Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang