Bab 1 : Pertemuan

13 2 0
                                    


Suara alunan piano terdengar lembut dari arah ruang musik kampus, Viola memainkan piano itu dengan mahir sesambil bersenandung lagu yang sedang tenar akhir-akhir ini yaitu lagu Riasa -Love & Let Go.

Disamping piano dan Viola ada Jesya yang sedang pusing mencari-cari vokalis untuk komunitasnya, dari sepuluh orang yang ditawarkan tidak ada sama sekali yang mau, maka dari itu Jesya sangat stres.

"Kenapa ngga ada yang mau jadi vokalis komunitas gue!" celutuk Jesya yang akhirnya membuat Viola melirik dirinya.

"Mungkin karna lo galak makanya ngga ada yang mau." ujar Viola.

Jesya berdecik, "Bah! galak darimananya awak ni." ujarnya seraya berbicara logat batak.

"Tuh buktinya dari tadi ngomel." kini Viola berdiri sehingga tubuhnya dengan Jesya sejajar lalu mengambil tasnya dan mengajak Jesya pergi dari ruangan musik itu. "Ayuklah laper, mari kita makan."

"Eh tunggu deh..."

Viola mendongak kebelakang, "Apa lagi?"

Setarik senyuman dari bibir Jesya ia menatap Viola dengan raut yang sudah bisa Viola artikan. Viola menggeleng sesekali terkekeh lalu hendak kabur dari hadapan temannya itu.

"Ayoklah Vi, suara lo bagus. Mau ya jadi vokalis gue?"

"Tidak ya! Gue udah pensiun jadi penyanyi."

Viola kembali berjalan keluar dan dibelakangnya diikuti Jesya yang masih merengek meminta Viola untuk menjadi Vokalis band di komunitasnya.

Ketika dikoridor kampus, tidak sengaja Viola dan Jesya bertemu salah satu anggota band komunitas Jesya.

"Jes, gimana udah nemu vokalisnya? bentar lagi tampil nih." ucap cowo itu.

"Sabar ya, gue lagi ngerayu salah satu cewe cantik yang gue temui, semoga dia mau." Jesya tersenyum kecut sesekali melirik Viola. Sedangkan Viola sok sibuk dengan handphone nya.

"Oke deh, diusahakan cepat ya." seru cowo itu lagi ia langsung berpamitan dan berlalu pergi dari hadapan mereka.

setelah memastikan cowo tadi tidak berada didekat mereka Jesya tiba-tiba....

Plak!

"Adoh! kenapa jadi mukul gue sih." Viola berseru dan sebelah tangannya mengelus pundak yang Jesya tampar barusan.

"Yakin lo ngga mau ikut? itu gitarisnya loh? ganteng ga?"

"Namanya siapa?" Viola sedikit berbisik.

"Namanya Armando." Jesya tersenyum sepertinya Viola akan menerima ajakan Jesya untuk jadi Vokalis. "Gimana?"

"Oke deal!"

kedua nya bersalaman, Jesya langsung bersorak kegirangan.

****
Hari selasa tepatnya hari ini, Viola disuruh untuk latihan perdana dikost salah satu anggota band. Dengan nyali yang kecil akhirnya Viola menguatkan dirinya untuk pergi sendiri karena Jesya yang seharusnya menjadi temannya latihan malah tidak bisa ikut karena alasannya ingin menemani pacarnya futsal. Dan itu membuat Viola jengkel setengah mati dengan Jesya.

Motor Scoopy milik Viola akhirnya tiba didepan gerbang kost milik salah satu anggota band, dengan helm yang masih menempel di kepala Viola memasuki halaman kost dan menghampiri mereka yang sudah berkumpul ditaman.

Viola menarik nafasnya, ia sedikit gugup. Didepannya ada lima cowok yang sedang menunggu kedatangan Viola.

"Hai..." sapa Viola dengan suara lembutnya.

seketika kelima cowok itu mengalihkan padangan mereka untuk menatap Viola.

"Walah ini vokalisnya ya?"

"Helmnya dilepas dulu atuh mbak."

"Idih si Joko udah mulai gatel."

"Kasih kursi dong, sebagai cowo idaman harus peka. Ini mbak silahkan duduk."

"Alsen moduss!!."

"Kenapa, Ando cemburu?"

Viola hanya tersenyum menanggapi ucapan cowo-cowo barusan. Setelah merasa enak dengan posisi duduknya barulah ia melepas helmnya.

"Oke, kita kenalan dulu kali ya?" ucap cowo berkecamata. "Nama gue Joko. Kalo yang putih ini namanya... nama lo siapa dah lupa gue."

"Dih pura-pura lupa, grogi lo diliatin cecan?" ucap cowo berbadan putih itu lalu menyisir rambutnya menggunakan jari. "Nama aku Jeremy."

"Halah gaya lo pake aku..aku." celutuk cowo berambut pirang. "Oh ya kalo gue, Alsen."

"Nah, kalo yang kurus itu namanya Ibnu." ujar Joko. Ibnu yang merasa disebut namanya, melambaikan tangannya kearah Viola.

"Kalo yang lagi asik main gitar itu si Ando." Alsen menunjuk cowo yang sedang asik memainkan gitarnya. "Hoii... kenalan dulu sama vokalis kita."

Ando mendongak, ia tersenyum kearah Viola, seperti disihir Viola langsung merinding dan terpesona oleh manisnya senyum cowo bermain gitar itu.

Ganteng banget ya Tuhan... Viola meneguk ludahnya.

"Udah kenal semua kan?" Ucap Joko.

"Iya." sekali lagi Viola tersenyum. "Gue Viola."

Setelah memperkenalkan nama mereka, akhirnya Alsen yang memimpin latihan mereka, Alsen juga yang melatih Viola untuk improvisasi lagu yang akan dibawakan mereka nanti.

••••
Hallo!!

Semoga kalian suka sama cerita ini. sebenarnya ini cuma cerita anak kuliahan yang lagi jatuh cinta sih, semoga kalian suka yaaa.

Jangan lupa vote dan komen ⚡️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MELODITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang