8 tahun kemudian...
Seorang lelaki duduk bersilang di atas kerusi empuk di dalam bilik VIP yang mewah. Kiri kanannya terdapat perempuan yang cantik dan seksi menghimpitnya. Perempuan? Atau lebih tepat, pelacur.
Beberapa botol air kencing syaitan menghiasi pandangannya di atas meja.
Seputung rokok diambil oleh salah seorang pelacur di sebelahnya dan meletakkan putung rokok itu pada mulut si jejaka tersebut sebelum memetik api kepadanya sambil tersenyum menggoda.
Tangan lelaki itu memegang putung rokok manakala sebelah tangannya lagi memeluk erat pelacur di sebelahnya tersebut. Asap rokok dihembuskan ke udara.
Dia mengusap-ngusap lembut tulang belakang pelacur itu. Pipinya dicium dua pelacur itu, mengekek mereka ketawa gembira.
Tok tok tok...
"Masuk!" Jejaka itu memberikan putung rokoknya tadi kepada pelacur di sebelah kirinya. Sempat kenyitan mata nakal diberikan kepada pelacur tersebut.
"Tuan," dua orang pengawal peribadi jejaka tersebut menunduk hormat kepadanya.
Lelaki itu terus menayang wajah ketat, tidak semesra dengan pelacur-pelacur tadi.
"Ada apa?" Beku saja nadanya bersuara. "Masa untuk meeting di pejabat, Tuan."
"Noted. You may go now." balasnya secara mendatar. Hilang saja dua orang lelaki itu, dia pantas memeluk pelacur di sebelahnya tadi.
"Esok I datang lagi tau," katanya sambil tersenyum manis sebelum mencium pipi gebu mereka berdua.
"Okay sayang, janji tau. Kita orang tunggu." Perempuan itu menjawab sambil tersenyum menggoda.
"I Janji. Muah." mereka tertawa riang apabila dicium oleh lelaki yang sangat berpengaruh tersebut. VIP.
"Saya sangat berbangga dapat bekerjasama dengan syarikat Tuan Zafrel, sila beri tunjuk ajar,"
Lelaki berumur separuh abad yang dikenali sebagai Tuan Mahmud itu senyum sebelum menghulur tangan kepada Tuan Zafrel.
"Terima kasih juga, harap kita dapat bekerjasama lagi untuk masa yang akan datang." lelaki yang bergelar Tuan Zafrel tadi menjawab sambil tersenyum tipis.
"Oh, sure! It's my pleasure to collab with you again in future," balas Tuan Mahmud.
Mereka berbalas senyuman. "Kalau tak ada apa-apa lagi saya minta diri dulu ya, Tuan Zafrel."
"Of course. See you soon,"
"Thank you."
Hilang sahaja lelaki itu dari pandangannya, terus muka ketat ditayangkan.
"Leave me alone," Zafrel membuka langkah dan menghenyak punggung di atas kerusi kerjanya yang empuk.
"Baik, Tuan," mereka semua menunduk sebelum beredar keluar dari situ.
Zafrel mengetuk jari-jemarinya di atas permukaan meja kerja kayu yang mewah dan kukuh tersebut.
YOU ARE READING
Mrs. Zafrel : Regret And Revenge [ EBOOK ]
Romansa[COMPLETE] [NEW VERSION] [EBOOK 2024] #1 Her Series #Revenge Series "Her regret, His revenge." ⚠️PLAGIAT DILARANG KERAS ⚠️ #1 in [ betrayal ] - 04.08.21 #1 in [ karma ] - 04.08.21 #1 in [ dendam ] - 16.12.21 #1 in [ sayang ] - 16. 01. 22 ...