Hari minggu tiba.
Mika, Sarah, dan Dimas yang sangat bosan berada di rumah, memutuskan pergi ke taman kota untuk refreshing. Mereka pergi pukul 3 sore, sekalian jogging sore.
Bruk!
Pintu mobil belakang dibanting keras oleh Mika.
"Heh siluman, mobil gue rusak, gue aduin lo ke ayah. Se enaknya aja banting!" dengus Dimas.
Saat Mika hendak membalas, Sarah segara menghentikan perdebatan tak penting itu, "sesama siluman jangan debat tolong. Kita mau damai hari ini, jangan debat dulu!"
Mereka pun memutuskan untuk jogging sebanyak 2 putaran. Yang kalah sampai duluan, akan mentraktir dua orang yang menang.
'Ga ngerti lagi. Suka banget cari gara - gara' -Author
Saat di pertengahan keliling yang kedua, Mika sudah tidak sanggup dan memilih berjalan, hingga akhirnya dia yang mentraktir Dimas dan Sarah.
Melihat Mika yang kalah, Sarah dan Dimas tertawa riang, "hahahaah sukurin! Siluman apaan ini, lari aja gak kuat!"
"Diem! Buruan, lo berdua mau apaan?!" gerutu Mika.
Sarah tampak berpikir, "emm.. keknya mie ayam enak. Cuma kan kita abis lari, jadi lo beliin kita minum dulu."
"Banyak mau deh."
"Ayooo buruann, itu ada yang jual minuman. Buru sono beli!" usir Dimas.
Mika mendengus dan berjalan menuju penjual minuman itu.
Mika mengambil tiga minuman teh, "pak beli ini 3 ya!"
"Oke dek."
Tepat saat Mika menyerahkan uang tersebut, ada tangan lain yang memberi uang juga kepada penjual minuman.
"Ini pak, saya aja yang bayarin."
Mika melihat siapa yang membayar itu dan dia menjadi sedikit kesal.
"Dirta? Ga usah Dir, ngerepotin lo lagi."
Dirta tersenyum manis, "buat lo apa yang nggak sih, Mik."
"Ish apaan," Mika pun berjalan pergi menuju tempat Sarah dan Dimas.
"Semangat dek kejar mbaknya, cantik gitu emang susah didapet," ucap penjual minuman.
Dika terkekeh mendengarnya, "iya pak, udah hampir 3 tahun ngejernya. Duluan ya pak!"
Dirta berhasil berjalan di samping Mika, "kesini sama siapa, Mik?"
"Abang gue sama Sarah."
"Ohh, kirain sendiri. Kalo sendiri mau gue ajak ngedate," Dimas terkekeh malu dengan ajakannya.
Mika memutar bola matanya dan tak terasa mereka sudah sampai dimana Sarah dan Dimas menunggu.
"Pantes lama, ada gebetannya rupanya!" seru Dimas heboh.
Mika melotot dan langsung ngegas, "ihh bukan gebetan gue kali."
Dimas tersenyum ramah, "hai bang. Gue Dirta, temen sekaligus calon gebetan Mika."
Sarah tertawa terbahak, "Dirta! Paan sih, bukan lo banget kalo begitu. Biasanya ganjen banget ke Mika."
"Yee, kalo gue ganjen mulu tambah ilfeel nanti Mika."
Mika semakin kesal karena dirinya dijadikan objek untuk diledek, "udah ah! Lo berdua jadi gak gue traktir?! Gak jadi nih!"
"Eitss gak boleh gitu dong! Yaudah ayok gas!" seru Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Mika
أدب المراهقين"Aku tau aku terlalu berkhayal bahwa kamu akan kesini dan menyayangi aku layaknya aku menyayangimu. Tapi aku sadar, aku tidak setara untuk mendapatkan rasa yang kamu punya." -Mikaila Sabrina-