4

472 75 25
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak.





"Sayang ada apa?".

Tanya Sehun di sebrang sana.

"Mas masih sibuk ya? Aku kangen sama mas Sehun".

Jawab Aira sambil matanya menatap lurus ke depan, melihat suaminya tengah menyantap makan siang di salahsatu restoran bintang lima yang ada di Bandung.

"Mas masih sibuk sayang, selama di sini mas gak bisa nelpon kamu, maaf ya? Kamu baik-baik aja kan? Anak kita gimana?".

Aira tertawa kecil, masih saja suaminya itu berbohong padahal saat ini Aira sedang menyaksikan kebohongan suaminya secara live.

"Mas Sehun sama sekali gak punya waktu buat aku ya?" pancing Aira.

"Sayang---".

"Mas Sehun sibuk terus akhir-akhir ini".

"Sayang---".

"Tapi gak pa-pa, mas Sehun kaya gitu juga kan kerja, kerja buat aku sama calon anak-anak kita".

Aira terus menyela perkataan Sehun.

Perempuan itu terkekeh lalu kemudian bertanya.

"Mas Sehun udah makan siang?" Aira bertanya basa-basi.

"Udah, mas udah makan barusan sama klien dan sekarang mas mau lanjut ketemu klien yang lain, ada meeting".

Jawab Sehun berbohong. Tidak mungkin jika Sehun mengatakan yang sebenarnya.

Lagi-lagi Aira terkekeh, suaminya itu sudah sangat pandai berbohong saking seringnya, bibir nya lancar sekali untuk mengucapkan kalimat-kalimat kebohongan.

Makan siang dengan klien katanya? Padahal jelas-jelas suaminya itu sedang makan siang bersama gundik nya, Aira melihat dengan sangat jelas.

Kalau Aira mau dia bisa melabrak Sehun dengan gadis itu, namun sayangnya Aira tidak berniat melakukan itu.

Aira tidak mau bertarung untuk hal yang sudah Aira menangkan sejak awal.

Aira hanya ingin bermain saja dengan suaminya, makanya Aira sampai jauh-jauh datang ke Bandung untuk menonton secara live kemesraan suaminya dengan sang gundik.

Jangan salah, Aira tahu di mana hotel tempat mereka menginap, mengetahui apa saja kegiatan mereka selama di Bandung.

Semua aktivitas Rania di pantau oleh Aira, Aira memasang alat penyadap di anting Rania serta memasang kamera tersembunyi di kalung yang gadis itu pakai.

Tentu saja mereka tidak menyadari apa yang Aira lakukan.

Mereka menganggap Aira bodoh justru mereka lah yang bodoh.

"Oh ya udah kalau gitu mas kamu lanjutin aja kerjanya, aku tunggu kamu pulang".

Sahut Aira atas penjelasan Sehun. Aira iya-iya saja lah supaya suaminya itu makin percaya kalau Aira ini wanita bodoh.

"Maafin mas ya Ra, akhir-akhir ini mas jarang ads waktu buat kamu".

Tutur Sehun merasa bersalah pada istrinya.

"Hmm, gak pa-pa kok mas aku ngerti".

Iya,  Aira mengerti. Suaminya butuh waktu untuk bersama simpanan nya.

Tidak apa-apa, Aira ikhlas.

"Mas janji pulang dari bandung mas bakal fokus sama kamu".

Janji Sehun pada Aira.

Andante (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang