5 [THE LAST]

1K 179 12
                                    

Gue gak sakit! Jadi jangan perlakuin gue seperti orang sakit!
_______________________________

.

.


Vote dongg!!!❤








"loh kita-san disini? Ngapain?hehe.."

Kita shinsuke meletakkan parsel buah dinakas meja dekat brankar atsumu , matanya menatap sendu botol infus yang menggantung disana. "Jenguk orang bodoh yang ternyata bisa sakit."

"Jamet kuning yang ingin loncat dialiran sungai deras ternyata bisa terbaring lemah yah?"

"Sun lo nyindir gue mulu njing!! Nyesel gue kemaren gak liat liat dulu pas mau loncat."

Handpone yang digenggam atsumu tiba tiba jatuh saat aura dingin seketika memenuhi atsmosfir ruangan.

"Bunuh diri tidak akan menyelesaikan masalah. Semua akan indah pada waktunya."

Mantan alumni inarizaki yang berada disana terdiam saat kitashinsuke berbicara dingin kepada atsumu.

"E-enggak kok kemaren cuman bercanda. Btw mumpung lagi kumpul gini main volly kuy?"

"Gak! Kita gak bisa lama disini. Karena kita semua orang sibuk" balas suna.

Atsumu memandang mereka tajam. "Yauda sana pulang! Ngapain lo semua kesini kalau sibuk? Mau bikin kenangan sebelum gue mati?"

"Lo sadar! Lo itu sakit jadi jangan main-"

"Terserah gue dong! Siapa lo? Gue yang mau main juga! Gue sehat sial!" Atsumu memandang suna kesal, ia sangat kesal karena banyak orang yang melarangnya bermain voli.

Shinsuke mengehla nafas , ia memberikan tas plastik yang sedari tadi ia genggam untuk atsumu "jaket buat lo, ini aran yang bikin sebelum dia meninggal tepat saat ulang tahun lo sama osamu."

Atsumu menerima kantung plastik itu dan membuka nya lebar , ia mengeluarkan jaket musim dingin yang besar bewarna coklat dengan simbol rubah didada sebelah kiri.

"Aran bilang, itu kenangan buat kalian jadi kalian bisa mengingat nya terus walaupun dia telah tiada."

Atsumu tersenyum haru , baru kali ini ia diberikan hadiah oleh orang lain dengan tulus seperti ini "oke.. terimakasih banyakk.. oh iya, ayo kita foto. Kita juga harus bikin kenangan kan?"

Mereka tersenyum lebar, dan menjajarkan diri untuk mengambil foto bersama atsumu.

"Harus yang banyak. Kalau bisa lo tempel foto ini didinding. Soalnya untuk 'kenangan' kan?"

"Bikin foto kenangan yang banyak yah. Biar kalau gue pergi. Lo semua tinggal inget foto ini"

•••

"

"Stadium akhir? Jadi saya tidak bisa sembuh dok?"

Dokter leon menggeleng, ia menatap sendu atsumu. "Hanya operasi namun kemungkinan hanya 50% atsumu".

Atsumu mengagguk kecil. "Kalau pun operasi yang mau donorin jantung ke saya nggak ada dok."

"Tenang saja atsumu, pihak rumah sakit sedang mencari donor jantung yang cocok untukmu."

"Berapa lama lagi dok?".

Dokter leon menatap atsumu bingung.

"Berapa lama lagi saya akan hidup?"

"Atsumu sering kemoterapi dan minum obatmu! Saya mohon!".

"Jangan mengalihkan pembicaraan dokter leon!".

"Kurang dari seminggu"

•••


Atsumu merebahkan dirinya dikursi empuk miliknya. Setelah mengambil gambar bersama temanya tadi ia memutuskan untuk pulang dan menyelesaikan skripsi nya yang sudah tertunda selama dua hari.

Tangan nya ligat mengetik keyboard komputer dihadapanya, tak lupa sesekali ia memakan biskuit yang tersedia dimeja sebelah komputer miliknya.

Ia berhenti mengetik ketika suara notifikasi berbunyi dari handpone miliknya ,ia pun membuka dan melihat siapa yang mengirim kan pesan disore hari seperti ini.


Omiomi sikuman

Lo bsk dtg?

Lth tdning y? Dtg!

Ktny skit?

Kgk

Y

.



Atsumu menutup handpone nya , ia kembali melanjutnya aktifitas yang sempat terganggu karena pesan tidak berguna dari teman nya yang phobia kuman itu.

"Tsum.. lo udah makan?"

Atsumu mendengus kesal "gak usah perlakuin gue kaya orang sakit sam! Gue sehat!"

"Ta-"

"Udah lo fokus sama kuliah lo aja. Nanti papah marah. Gue yang disalahin!"

Osamu membeku mendengar perkataan kakak nya "Lo benci sama gue?"

"Ngapain gue benci sama lo? Ngehabisin waktu banget. Udah sam lo fokus aja"

Osamu berbalik , ia melangkah menjauh dari kamar atsumu. Tanganya terkepal erat. Ia merasakan bahwa selama ini atsumu sebenarnya membencinya namun atsumu tetap diam.

•••

Atsumu mengetuk pintu kamar milik osamu , ia sudah berpisah kamar dengan osamu semenjak kejadian kemarin saat sang papah memergoki osamu bolos kuliah. Dan sang papah memaksa osamu untuk pindah kamar.

"Sam temenin gue latihan voli woi! Gue besok ada latih tanding jadi pengen pemanasan dulu."

Bunyi knop pintu terbuka , menampilkan seseorang bersurai abu abu dihadapanya. "Tadi lo bentak bentak gue. Sekarang minta temenin gak malu?"

Atsumu terkekeh kecil "ya maaf, uda ayo temenin gue" ia menarik tangan osamu menuju lapangan disamping rumahnya.

"Besok gue gak bisa liat lo tsum.. lo tau lah kan? Oh iya besok gue siapin bekal buat lo. Lo jangan lupa minum obat. Penyakit lo bisa kambuh kapan aja"

"Gue gak sakit!"

Osamu terkekeh , ia melempar bola voli arah atsumu "bukanya lo benci gue?"

Atsumu menerima dan megumpan bola itu dengan sempurna agar osamu dapat menspike nya dengan mudah. "Gue benci sama papah yang terus terusan pisahin kita."

"Berjuang terus tsum! Gue yakin lo bisa ngalahin ni penyakit sialan. Entar kalo lo udah sembuh kita pergi dari ni rumah. Soalnya kalau sekarang kita masih butuh uang dari pak tua itu"

Atsumu tertawa terbahak bahak mendengarkan ucapan mellow osamu. "Btw gue kemaren beli jaket juga buat lo, kita cople lan dong!! Besok ditahun baru kita pakai yah??!!"

"Gue tau, pasti dalem hati lo tersirat kenangan terakhir kan?"







_____________________________________
TBC

FIKS mendekati ending😂
Gaadak ide buat ni chapter😭

The Twins - Miya TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang