1 [MY SECRETS]

2.4K 248 2
                                    

Tuhan.. emang aku pernah minta kehidupan yah?
____________
みやあつむ

.

.





























Vote dulu dong!❤
















































Miya atsumu mulai menjejakkan kaki nya didepan rumah sakit besar ditokyo, ia berjalan perlahan menuju ruangan seorang dokter spesialis yang sering ia kunjungi.

Tangan nya mengetuk pintu bernuasa putih dengan papan nama dr.leon , lalu dia memasuki ruangan itu dan duduk dikursi yang disediakan disana.

Dokter leon menatap datar wajah atsumu, raut kesal terlihat jelas diwajah sang dokter. "Wah.. lihat! ternyata Pria nakal sepertimu tidak lupa jalan rumah sakit yah?"

Atsumu mendengus kesal dengan sindiran sang dokter. ia menatap dokter leon datar, Bahkan wajah nya sama sekali tidak mengekspresikan apapun. "Ingatan saya masih kuat dan saya masih muda tidak tua seperti anda dok." Jawab atsumu.

Dokter leon menghela nafas panjang , dia harus sabar menghadapi pasien nya yang satu ini. "Sudah saya bilang! Kamu harus datang seminggu sekali, atsumu! Arteri koroner mu ini sudah mencapai stadium 3! Kamu harus sering kemoterapi jangan menunda! , karena akan mempercepat kematianmu." Omel dokter Leon sambil menggertakkan giginya kesal.

Atsumu sudah biasa dengan ocehan dokter dihadapan nya ini, ia sama sekali tidak menunjukan ekspresi apapun kepada dokter itu. Toh, kapanpun ia akan mati , ia pasti akan menerimanya dengan ikhlas.

"Anda boleh memberi saya obat untuk mempercepat kematian saya loh dok.. gak perlu susah susah" jawab atsumu, tersenyum kecut.

Dokter itu hanya diam , dan melirik tajam wajah datar milik atsumu. Tanganya menulis sebuah resep untuk atsumu.

"Kamu tebus obat ini atsumu. Jangan lupa besok datang untuk kemoterapi."

Ucapan sang dokter sama sekali tidak digubris oleh atsumu , tangan nya menarik kertas yang ada digenggaman dokter itu kasar, lalu ia pun beranjak pergi dari ruangan dokter leon.

"Bye bye pak tua!" Ujarnya yang dibalas dengusan oleh dokter leon

•••

Angin angin bertiup lembut menerpa wajah tampan milik atsumu , ia memejam kan matanya sembari menikmati suasana malam dibalkon rumah miliknya. Tangan nya lincah memetik gitar yang berada dipelukanya, ia tidak henti henti menyanyikan sebuah nada nada indah yang menari nari bersatu harmonis dengan petikan gitar.

Saat sedang fokus bernyanyi atsumu merasakan dada nya sangat sesak, segumpalan cairan berusaha keluar dari tenggorokan. Atsumu, berlari menuju kamar mandi yang berada didalam kamar miliknya.

Atsumu memuntahkan darah kental berwarna merah yang sangat banyak.

Saat ini wastafel kamar mandi itu sudah dipenuhi darah milik atsumu , tanganya terulur memukul dada karena sesak yang menguasai dadanya. ia tidak henti henti memuntahkan darah . Matanya terpejam , lelah menguasainya setelah memuntahkan darah merah itu.

The Twins - Miya TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang