2 [FLASH BACK]

1.3K 209 31
                                    

Gua Sakit samu!, setiap malam gua harus nahan sakit itu sendirian
___________________________
みやあつむ

.

.

REVISI!!! VOTE DAN KOMENYA!❤






















FLASH BACK ON

"Keluarin bukunya," perintah laki laki itu kepada kedua anak kembar nya yang kini tengah menginjak usia 6 tahun.

Sang papah memperhatikan buku milik atsumu dengan serius. "Tsumu. kok tiga ditambah satu hasil dua?"

Atsumu yang sedang memainkan penghapusnya pun menatap sang papah takut."Tsumu kira itu dikurang, soalnya soal sebelumnya dikurang, bukan di tambah." Balas atsumu, suara anak itu bergetar.

"Alasan aja! mau papah pukul lagi?"

"Bener kok, Pa." Lirih atsumu ia menunduk kan kepalanya kebawah.

"Samu, kok empat dikurang satu hasilnya delapan?" Sang papah melirik ke arah anak ke duanya itu.

"Itu angka tiga, tau." ucap osamu membela diri. Sang papah tertawa melihat tingkah anak kedua nya yang sangat lucu ini. "Angka tiga bukan kayak gini. Sayang." Ucap papa nya ia kembali mengajari osamu dengan lembut. Tak memperdulikan ada hati yang patah dibelakang sana.

•••

"Keluarin hasil ujian nya!!"

Tangan sang papah yang berotot membalik kedua kertas itu. Matanya terbelalak. Diperhatikannya kedua anaknya secara bergantian. Keduanya sama menunduk dalam.

"Kenapa bisa dapet nilai segini?" Suaranya terdengar tegas. "Kalian kerja sama ya? Nilainya sama jeleknya."

"...."

"Jawab!" Bentak sang papah didepan kedua anak kembarnya.

"Lupa cara ngitungnya, Pa." Atsumu memberanikan diri membuka suara. Suaranya sangat pelan. Hampir tidak terdengar.

"Berapa umur kamu, miya atsumu? 50 tahun? Cuman ngitung kayak gitu aja lupa!", tangan laki laki itu meraih tongkat besi yang berada disana dan dengan ringanya memukulkan tongkat itu kebetis kecil atsumu.

kini Pandangannya beralih ke Arah osamu

"Alasan kamu apa?" tanya sang papa dingin.

"Gak bisa, Pa." jawab osamu , ia meremas celananya.

"Kenapa? Papa udah ajarin ini ke kalian waktu satu minggu sebelum ujian. Lupa? Iya? Main terus sih kerjaannya. Kalian tahu? Papa gak suka sama nilai lima puluh. Jelek banget. Gak ada yang dapet lima puluh. Kalau ada, itu bukan anak Papa."

Laki laki itu membawa atsumu ke sudut kanan kamar, dan osamu ke sudut kiri kamar.

"Balik badan kalian. Ini hukuman sekaligus perintah sampai kalian sadar di mana letak kesalahan kalian. Gak ada yang boleh liat ke belakang. Kalian udah bikin malu Papa." Ucapnnya setelah itu, ia pergi meninggalkan kedua anak nya dikamar.

Perlahan atsumu menoleh kan kepala nya kebelakang , ia berlari mengambil biskuit dimeja dan memakanya cepat. Lalu ia berlari kecil untuk kembali berdiri disudut ruangan.

"Tsumu kamu bandel banget yah? Kan papah bilang gak usah liat belakang! ini malah makan. Kamu pikir papah gak liat? Sini kamu!"bentak laki laki itu, kemudian ia menarik anak nya supaya mendekat denganya.

The Twins - Miya TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang