4 [SUFFERING]

1.1K 184 17
                                    

Dada gua sesak banget sam.
___________________

Hidupin lagu diatas ya!💗


.

.









Atsumu menjatuhkan tas nya ke bawah lantai kamar , dia membanting tubuhnya di atas king size miliknya, tangan nya sedari tadi menekan dada nya yang mulai terasa nyeri dan berdenyut cepat.

Atsumu terduduk diatas lantai, tanganya meraih botol air minum yang berada di atas meja belajarnya, lalu meminumnya hingga habis. menit menit, berlalu. keheningan mengisi ruang di antara kesendiriannya.

Atsumu termenung lama. ia Menahan nyeri yang semakin menjadi, dia menunduk untuk menetralkan nafasnya yang sedari tadi memburu.

Kini mulut Atsumu berlumuran darah. Napasnya terasa semakin sesak. Ia membekap mulutnya sendiri saat cairan kental berwarna merah mulai keluar dari kerongkongan nya.

Dengan tangan bergetar, Atsumu mengusap darah yang mengalir dari mulutnya. Dia menunduk mencoba mengeluarkan darah yang sedari tadi menggumpal penuh dikerongkonganya.

Atsumu meraih tas miliknya. Tangan nya membuka reseleting tas nya perlahan. Dia mengeluarkan sebuah botol pil berisi obat-obatan kemudian membuka tutup botol itu, setelah tutup botol itu terbuka, atsumu cepat mengambil beberapa pil lalu meminum nya.

Atsumu meletakan botol itu ke tas miliknya kembali, lalu ia membekap mulutnya saat ia memuntakan darah merah dsri kerongkonganya.

Detik yang sama, ponsel di saku jersey atsumu bergetar. Ia Ragu, mengangkatnya. Sungguh dokternya ini terlalu mengkhawatirkanya.

"Ha-halo?"

"Halo, Atsumu kamu ada di mana sekarang?, cepat ambil obatmu anak nakal!!?"

Atsumu terdiam lama ia menggigit bibir bawahnya menahan sakit. "Dokter tidak perlu khawatir, kan u-uda tsumu bilang...eh gapapa" balas atsumu menolak untuk menjawab pertanyaannya.

"Atsumu kamu baik-baik saja kan?"

"Saya masih muda dok! Tidak tua seperti anda" jawab Atsumu cepat.

"Sepertinya kamu tidak akan mendengarkan ucapan saya t-"

"Dokter tenang aja," potong Atsumu cepat. Dia berdesis berusaha menahan rasa sakit yang kian menjadi-jadi.

helaan napas panjang dari sang dokter terdengar dari telepon. "Obatnya jangan lupa diminum tsumu" Desakan Dokter itu kali ini membuat Atsumu memutuskan sambungan.

"Minum obat atau enggak sama aja aku bakal mati"

•••

"Tsumu waktunya kemoterapi woii! Lo dimana?!"

Hari ini osamu tidak kembali kekampusnya , ia lebih memilih merawat saudara kembarnya dari pada belajar dikampus yang membuatnya tidak betah.

"Lo dimana tsum! Cepetan waktunya lo kemoterapi!"

Pandangan osamu kosong menatap kamar yang berhamburan darah yang sudah mulai kering. Dengan obat obatan yang berserak dilantai dan atsumu yang tertidur pulas diranjang nya.

"Tsumu.. bangun njirr!! Waktunya lo kemoterapi!!"

Atsumu mulai menerjapkan matanya. Ia menoleh kearah sang pemilik suara , wajah tampan nya kian memucat dan tubuh nya semakin kurus , ia mencoba tersenyum kecil saat saudara kembarnya menatap nya tajam. "Sam.. lo kok gak kuliah? Entar papa marah." Ucap nya parau.

The Twins - Miya TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang