Seluruh pasukan orc terpental menerima serangan itu kecuali raja orc yang masih berdiri kokoh didalam kawah.
"Inikah Shinra tensei yang terkenal itu"gumam Rimuru melihat kerusakan dibawah.
Dia saat ini masih memeluk leher Naruto dengan perasaan senang karena melihat idolanya mengeluarkan teknik legendaris dari anime kesukaannya."Itu tadi hanya 1 persen Rimuru-chan"kata Naruto jujur dan tidak berniat untuk sombong.
"Apaaaaahhhhh"Rimuru sangat terkejut.
Dia kembali melihat kebawah dan menyaksikan kawah menganga sebesar 100 meter.
Pikiran Rimuru mulai melakukan perhitungan matematika.
'Kalau misal 1% sama dengan 100 meter 2% 10000 meter maka kalau 100%??? Seluruh dunia langsung hancur berarti'
Wajah Rimuru memucat.
"B-bagaimana kau menjadi sekuat itu Naruto-san"gagap Rimuru bertanya pada Naruto.Naruto terkekeh mendengar itu.
"Kamu takut padaku Rimuru-chan"Naruto melepas tangannya yang menggendong tubuh Rimuru dan mengakibatkan Rimuru kembali berdiri dengan berpegangan pada leher Naruto.
Mata keduanya bertemu.Naruto tersenyum manis menatap Rimuru. Dan seketika itu juga wajah Rimuru kembali merona merah. Dia dengan cepat memalingkan wajahnya dari Naruto karena terlalu malu.
'Kenapa dia menatapku seperti itu, apakah ada sesuatu diwajahku'kata Rimuru dalam hati.Sedangkan ditempat lain.
Rahang mulut para goblin dan Kijin jatuh kebawah setelah Naruto mengeluarkan kekuatannya."I-inikah kekuatan dewa"gumam mereka tidak sadar.
Salah satu goblin yang sudah kembali akal pikirannya berjalan mendekat ketempat kijin.
"Benimaru-dono untung saja anda tidak dijadikan bubur oleh Naruto-sama"Mendengar itu, Wajah Benimaru berubah pucat seperti mayat. Dia baru ingat kalau orang yang paling sering menghina dan juga berteriak keras pada Naruto adalah dia.
'Celaka mati aku'Karena takut dia jatuh berlutut dan memegang tangan adiknya dengan gemetar.Para kijin yang lain yang ada disana terkejut sekaligus heran terlebih lagi adiknya sendiri.
"Onii-sama.. kamu kenapa??"tanya Shuna khawatir menatap kewajah Benimaru yang masih menunduk.
Benimaru mengangkat kepalanya dan berkata,
"Shu-chan, katakan pada Naruto-sama kalau semua yang kukatakan padanya tempo hari cuma bercanda"wajahnya terlihat takut dan seakan ingin menangis.Semua kijin yang merupakan bawahanya hampir saja tertawa lepas melihat itu.
"Pfffffttt"Tapi berbeda dengan mereka,
"Hahahaha... kau ini ada ada saja Onii-sama, tenang saja Naruto-sama tidak akan melakukan apa-apa padamu"ucap Shuna sambil tertawa terbahak-bahak."Benarkah??? , janji "Kata Benimaru berwajah memelas.
"Pfffffttttt"
'Sial, kenapa mantan pemimpin kita jadi seperti ini'batin para kijin menutup mulut mereka."Hahaha... iya iya janji"jawab Shuna setelah tertawa.
Wajah Benimaru berubah senang. Dia mulai berdiri dan kembali menatap kearah para orc yang bergelimpangan tidak sadarkan diri.
"Aku tidak menyangka Naruto-sama bisa mengeluarkan kekuatan sedasyat ini Shuna-chan"kata Benimaru memuji Naruto.
"Hehehe itulah calon suami-"ucap Shuna terhenti saat pandangan matanya kembali melihat keatas langit.
Para kijin juga mulai menatap kearah langit dan mereka semua seketika meneteskan keringat besar.
"Apakah ini waktunya untuk itu"ucap Shion tidak percaya melihat Naruto dan Rimuru tengah berpelukan mesra.
"Naruto-sama tidak salah Shion, bagi laki-laki seperti kami momen yang paling pas untuk mesra-mesraan itu memang diatas langit, benar tidak"balas Kurobe sambil bertanya keKijin laki-laki lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto Tempest
FantasiSetelah hidup selama ratusan tahun akhirnya Naruto memutuskan untuk pergi kedimensi lain