B17

1.5K 221 1
                                    


Heeseung berjalan ke arah parkiran dengan wajah yang benar2 tidak bersahabat.

Dia melihat Ryujin dan yang lain masih di sana serta adiknya yang bersama Jay dan Sunghoon.

Namun Heeseung berjalan ke arah Ryujin dan yang lain.

"Heeseung" ucap Shelin.

Bughhh

"Brengsek" ucap Heeseung setelah memukul wajah Taehyun hingga Taehyun terjatuh.

Mereka semua terkejut melihat itu.

Heeseung membungkukan dirinya dan mencekram kerah seragam Taehyun dan memukul wajah Taehyun lagi.

Taehyun yang cukup kesal karena Heeseung menghajarnya pun langsung menendang perut Heeseung sampai Heeseung terjatuh ke belakang dan melepas cengkramannya pada baju Taehyun.

"Apaan Sih lo" ucap Taehyun.

Karina yang baru datang membuat Jay dan sunghoon melihat ke arahnya.

"Pisahin Heeseung" ucap Karina.

Saat Heeseung akan menghajar Taehyun lagi Jay dan Sunghoon menahannya.

"SIALAN, LO JADIIN ADEK GUA TARUHAN" Ucap Heeseung yang udah di puncak amarah.

"Adek? Ahh Yujin" ucap Taehyun sambil tersenyum tipis.

Heeseung ingin menghajar Taehyun lagi tapi pegangan Kedua temannya lumayan kencang dan lagi Yujin sekarang memeluknya dari depan.

"Abang udahh" ucap Yujin.

Heeseung melepas pegangan kedua temannya lalu memegang tangan Yujin dan membawanya pergi.

Heeseung melajukan motornya keluar dari area sekolah.

"Ayo" ajak Sunghoon ke Jay untuk mengejar Heeseung.

Dia baru sembuh yah jangan sampe kejadian yang gak di inginkan keulang.

Heeseung benar2 melajukan motornya cukup kencang. Yujin saja sampai takut.

"ABANGGG" Teriak Yujin membuat Heeseung perlahan menghentikan motornya.

Yujin langsung turun dari motor dan Heesung juga turun dari motor.

Heeseung melepas Helemnya.
Melihat wajah adiknya yang ketakutan membuat Heeseung menyadarkan dirinya.

Dadanya masih naik turun menahan amarah dan Heeseung mencoba menetralkan dirinya.

"Dek?" Panggil Heeseung yang melihat adiknya menangis.

"Adek takut" ucap Yujin.

Heeseung memeluk adiknya itu.

"Maafin Abang yah, Abang gak bermaksud-"

"Jangan kaya gitu lagi" ucap Yujin yang masih menangis.

Heeseung melepas pelukannya lalu menghapus Air mata di pipi Yujin.

Sunghoon dan Jay ahirnya menemukan keduanya.

"Lo gila Hah" ucap Jay saat keluar dari mobil.

"Bisa2nya Lo bawa motor pas lagi marah kaya gitu. Lo gak inget kenapa Lo bisa kecelakaan dan Lo mau ngulang lagi sambil bawa adek Lo" kesal Jay.

"Iya Sorry, Gua kebawa emosi tadi" ucap Heeseung.

"Udah mending Yujin naik mobil Jay aja. Kita anter" ucap Sunghoon di setujui Heeseung. Adiknya pasti masih syok karena perbuatannya tadi.




"Tidak ada yang tau kalo Yujin adikku" ucap Heeseung.

"Dan Dia tidak mau terikat dengan embel2 adiknya Heeseung saat di sekolah jadi yahhh gitu" ucap Heeseung.

"Aku minta maaf soal kejadian waktu itu, seharusnya aku tidak membentak mu" ucap Heeseung.

"Aku yang seharusnya minta maaf" ucap Karina.

"Sikapku ke Yujin- aku terlalu kesal karena melihat mu dekat dengan wanita lain" ucap Karina membuat Heeseung menundukan kepalanya dan sedikit tersenyum.

"Apa itu lucu?" tanya Karina membuat Heeseung mendongahkn kepalanya.

"Tidak, hanya saja aku tidak menyadari kalo ada seseorang yang benar2 mencintaiku" ucap Heeseung membuat Karina tersipu.

"Dan soal ucapan mu waktu itu memang tidak sepenuhnya salah. Aku memang menutup hati pada siapapun setelah orang yang ku suka pergi"

"Tapi sepertinya memang aku harus membuka hati untuk oranglain" ucap Heeseung.

"Apa orang itu sudah kembali?" tanya Karina.

"Hmm. itu Shelin" ucap Heeseung.

Karina sebebarnya tidak menyangka kalo Heeseung akan memberitaukan siapa orangnya.

Tapi tunggu "Shelin? Kekasih Taehyun?" tanya Karina dan Heeseung hanya menanggapi dengan senyum tipis.

"Shelin dulu temanku dan kita cukup dekat dan aku mulai menyukainya tapi ahirnya Shelin memilih Taehyun" ucap Heeseung.

"Sebenarnya aku cukup kesal saat tau kalo Yujin dekat dengan Taehyun, Yujin bahkan berani membohongiku karena Taehyun" ucap Heeseung.

"Taehyun mendekati Yujin karena taruhan" ucap Karina saat dia ingat ucapan Taehyun di parkiran waktu itu.

"Apa maksudmu?" tanya Heeseung.

"Taehyun bilang dia malakukan taruhan dengan Beomgyu dan Hyuka untuk deketin Yujin" ucap Karina membuat Heeseung berjalan pergi meninggalkan Karina.

Karina membereskan barang2nya sebelum menyusul kepergian Heeseung.

.

.

"Mahh Kita pulang" ucap Yujin saat masuk ke dalam rumah.

Heeseung langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa.

"Ya udah kamu langsung mandi" ucap Mamah ke Yujin lalu menghampiri Heeseung.

"Kamu kenapa megangin perut kaya gitu?" tanya Mamah ke Heeseung dan Yujin mendengar itu.

"Enggak papa Mah. Heeseung ke Kamar yah" ucap Heeseung lalu berdiri dan berjalan ke kamar.

Setelah beberapa lama ada yang mengetuk pintu kamar Heeseung.

"Bang, adek masuk yah" ucap Yujin.

"Iya" jawab Heeseung.

"Apa?" tanya Heeseung saat Yujin masuk.

"Nih" ucap Yujin memberikan kantong berisi air panas.

"Buat ngompres perut Abang" ucap Yujin dan Heeseung mengambilnya lalu menaruhnya di atas perut yang Taehyun tendang tadi.

"Mamah sama Papah bilang kalo kamu sering nangis kalo pulang sekolah?" tanya Heeseung.

"Itu gara2 Taehyun kan"

"Kenapa sih kamu nangisin orang kaya Dia" ucap Heeseung.

"Enggak" ucap Yujin.

"Gak usah ngelak, Abang tau. Jay sama sunghoon juga udah cerita. Kalo Jay gak bawa kamu pulang mungkin kamu udah nangis di sekolah kan gara2 liat Taehyun sama Shelin" ucap Heeseung membuat Yujin cemberut karena  memang ucapan Abangnya itu tidak sepenuhnya salah.

"Pokoknya abang gak mau denger kalo kamu nangis gara2 orang kaya Taehyun" ucap Heeseung.

✅ _BROTHER_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang