Hai nama ku Akira Nankai panggil aja Akira awalnya tidak terjadi apa-apa. Semuanya berjalan normal seperti biasa saat berangkat sekolah, pulang, dan keseharian yang membuatku merasa bosan semakin membosankan. Aku tergolong ke dalam gadis pendiam, dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Ntah apa yang membuatku seperti ini. Tapi kata psikolog di internet, ini pengaruh dari orang tua.
Ini adik ku yang paling aku sayang namanya Ran dia baru naik kelas 3 SD akhir ini,dan aku masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Cukup unik, kami adik kakak yang harmonis. Kami juga tidak pernah bertengkar. Aku memiliki keluarga yang buruk. Bisa dibilang aku sering bertengkar dan berdebat bersama dengan Ibuku. Aku sangatlah kesal, mengapa mereka berdua selalu meninggalkan kami sendirian dirumah. Yah, aku tau mereka berdua sibuk bekerja karena harus membiayai aku dan Ran. Tapi bisakah mereka berdua meluangkan waktunya duduk sambil bercengkrama? Rasanya tidak akan pernah terjadi.
Hingga semuanya berubah saat kota negara A Venomilia kami diserang oleh sebuah virus yang mengakibatkan sebagian manusia di negara ini terpapar penyakit yang menjijikkan.Awalnya virus itu tidak terlalu berbahaya, sampai beberapa bulan ke depan telah ditemukan virus varian baru. Dimana orang yang terinfeksi akan menjadi seperti zombie mengerikan. Tapi untungnya mereka yang terinfeksi virus itu hanya bertahan selama tiga hari saja, setelah itu mereka mati. Tapi tetap saja, itu tak akan mengurangi jumlah zombie-zombie itu berkeliaran bebas dikota-kota lain.
Kemunculan virus itu akibat para pedagang ilegal yang menjual hewan pengerat yang menjijikan dan seharusnya tidak layak untuk diperjual belikan. Salah satu mereka membeli hewan itu dan otomatis hewan yang mereka beli tidak higenis dan aman. Apa lagi mereka mengambil bungkusan itu dengan tangan saja. Tidak dilapisi sesuatu.
Akibat dari itu dampak yang diberikan pun cukup besar. Hingga semuanya kewalahan. Orang-orang pun tidak ingin terinfeksi mereka pun saling tembak menembak. Namun tetap saja, kami manusia tidak kalah cepat dari zombie itu. Saat aku melihat seseorang tergigit dan seketika wajah mereka berubah.
Aku terdiam mendengar kabar itu dari berita sekolah. Mataku membulat sempurna. Murid dan teman-teman ku langsung panik dan takut. Semua siswa-siswi berlari melarikan diri dari sekolah karena mereka tidak ingin tertular virus itu.
Dibawah ku zombie-zombie itu sedang menuju ke lantai atas, aku pun terpojok dengan kedatangan satu zombie yang ingin menggigitku.
Sontak aku pun mengambil kayu yang berada di samping memukul zombie itu hingga mati. Seragam sekolah ku perciprat darah akibat pukulan ku pada zombie itu.
Dengan cepat aku lari kebawah saat zombie itu sedang mencari mangsa di kelas lainnya, saat aku berlari kencang tiba-tiba aku teringat adik ku Ran.
"Rannnn!!!"
Aku berteriak di tengah jalan sambil berlari kacau, saat aku lihat dirumah sudah berantakan dan disaat itulah Ran adik ku menghilang tanpa jejak, aku menangis sejadi-jadinya karena gagal melindungi adik ku. Mungkin orang bilang ini bukan salahku, tapi aku sangat menyayangi adikku.
Tiap malam aku bersembunyi di dalam kulkas rusak agar para zombie tidak tau keberadaan ku. Cukup sulit berada dalam kulkas itu. Aku tidak bisa bicara atau mengeluarkan suara sedikitpun. Jika aku melakukan hal itu, matilah aku.
Pagi pun tiba keadaan selalu saja memaksaku untuk jadi berani. Kali ini aku harus mencari Ran dan kedua orang tuaku.
TO BE CONTINUED.
Apa kabar kalian semua?
Gimana nih awal cerita? Ett jangan deg-degan dulu, simpan deg-degannya next chapter aja wkwkwk😂
Q n A 👉🏻
••••
Yuk guys! Yg mau temenan sama aku selain di wp bisa cek akun sosmed ku diatas ya✔️
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Survival [END✔️]
Aventura"Tembak sekarang atau mati!" Slogan yang cocok untuk gadis pendiam yang brutal. Kehidupan berubah menjadi mengerikkan ketika wabah virus corona menyerang kota Venomilia. Akira harus meninggalkan tempatnya dan bertarung bersama para zombie untuk mene...