💔8

235 36 17
                                    

3 bulan telah berlalu Luffy menjalani hubungan dengan Law, kekosongan mulai terasa dalam hubungan mereka.

Luffy merasa Law yang mulai menjauhkan dirinya pada Luffy, dari bahasa dan prilaku Law telah berubah pada Luffy itu yang ia rasakan.

"positif Luffy mungkin dia sedang sibuk, iya diakan sudah mendapat sebuah kerja mungkin dia sibuk dengan itu" Luffy meyakinkan dirinya sendiri.

Selama 3 bulan ini Zoro sudah sepenuhnya move on dari Luffy dan jadi sahabat sang pujaan hati itu meskipun ia masih memendam rasa pada Luffy.

Luffy menghela nafas panjang ia tampak bosan dengan pelajaran "hoam" ia melihat ke arah Zoro, dilihatnya Zoro yang tengah tertidur di balik buku paket yang ia rancang berdiri kokoh.

'tapi bagaimana dengan materi yang guru jelaskan?' batinnya ia melihat sekeliling mejanya dan menemukan hp Zoro yang tengah merekam.

'owh karena suara guru yang keras jadi bisa di rekam, pantas saja ia selalu paham dengan pelajaran' Luffy memfokuskan dirinya pada pelajaran lagi.

jam pelajaran berlalu Luffy pergi ke luar sekolah, ia memutuskan membeli makanan dari luar karena kantin penuh.

Luffy tidak sengaja melihat Law ya bukan kebetulan semata karena sekolah Luffy dengan sekolah Law berdekatan jadi bukan kebetulan semata Luffy melihat Law.

Luffy melihat Law sedang mengobrol dengan seorang wanita 'mungkin temannya' pikirnya.

Luffy memutuskan untuk mendekati Law "Torao" Law dan wanita itu menoleh "hei sayang apa kau kenal dia?"

Luffy tidak percaya apa yang wanita itu sebut pada Law, Law melirik tajam ke arah Luffy "aku tidak mengenalnya" Luffy terkejut dengan perkataan Law.

"apa maksudmu Torao?" wanita itu kebingungan "Torao? apa itu? sayang apa maksudnya?" Law melihat kembali ke arah wanita itu "bukan apa-apa aku juga tidak kenal dengan dia mungkin hanya orang yang ingin merusak hubungan kita"

Luffy tertegun 'HUBUNGAN!? LALU AKU?' batinnya "jangan pedulikan dia, dia hanya perusak pemandangan" Law menarik wanita itu ke tempat lain.

Luffy seperti mendapat seribu panah yang menusuk hatinya, begitu sakit rasanya 'sayang? hubungan? jadi selama ini aku apa? pelampiasan?' Luffy mulai menangis.

Ia berjalan ke arah kelas, tidak sengaja Zoro melihat Luffy yang tengah menangis sambil berjalan menuju kelas.

Matanya langsung melihat ke semua arah dan menemukan seseorang yang tidak asing di matanya 'itukan Law? siapa wanita itu? ah aku mengerti' Zoro mengikuti Luffy.

Ia melihat sang malaikat itu tengah menangis di dalam kelas Sanji yang melihat kakaknya itu dan seorang Luffy yang tengah menangis berfikiran negative.

"MARIMO LU APAIN TU ANAK ANJ-!?"
"BUKAN GUA AS- GUA BARU DATANG ANJ-!?"
"LAH TERUS MA SIAPA ANJ-!?"
"YA TANYA SENDIRI NJIR!?"
"YA GAK USAH NGEGAS GBLK!?"
"ELU YANG MULAI BANG-!?
"NGAJAK GELUD LU JAN-!!!"
"ELU YANG MULAI! dahlah"

Zoro mendekati Luffy "hey kenapa nangis?" Luffy hanya menggeleng "salahku?" Luffy menggeleng "salah si alis keriting?" Sanji melirik Zoro "napa jadi gua?" Luffy tetap menggeleng.

"salah si kampret tengik dari sekolah sebelah itu?" Luffy hanya diam lalu mengusap air matanya.

Ia mulai menjelaskan semuanya pada Zoro dan Sanji, 3 menit setelah Luffy selesai bercerita Nami datang ke kelas melihat Luffy yang baru saja selesai menangis.

"LUFFY!?" ia menghampiri sahabatnya itu "LU BERDUA APAAIN LUFFY HAH!?" Zoro dan Sanji menggeleng "NGAKU ATAU GUA BOGEM LU!?" Zoro dan Sanji mengeluarkan silent mode.

"tenanglah itu bukan salah mereka berdua" Luffy membela Zoro dan Sanji "kau yakin Luffy?" Nami menanyakan kepastian ucapan Luffy "iya aku yakin memang bukan salah mereka".

Zoro berdiri "yang lebih penting aku ingin pergi dulu kau dengarkan penjelasan Luffy" Nami mengambil bangku dan duduk "kau mau kemana?".

"warung beli minum" Zoro pergi dengan santainya.

meanwhile

Zoro pergi ke sekolah Law alias SMA dia berjalan akan memasuki gerbang "eh dek orang luar dilarang masuk" Zoro memasang mata mengancamnya penjaga gerbang hanya bisa ketakutan selain Law baru pertama kali ia di hadapi anak dengan mata aura pembunuh seperti Zoro.
(;-; bapaknya ae dracule Mihawk bro pendekar pedang apalagi anaknya Roronoa Zoro pengguna aliran santo ryu)

Zoro dengan enteng masuk ke dalam lalu mencari kelas Law "hei apa kau tau kelas orang bernama Trafalgar Law?" Zoro menanyakan pada seorang pemuda memakai kacamata.

"kelas 2-1 ada apa ya anak SMP nyari Law-sama?" Zoro tersenyum "urusan pribadi" 'sama ya jadi dia dianggap tuan disini cukup menarik'.

ia berjalan mencari kelas bertuliskan 2-1, 1 menit ia berjalan dan berhasil menemukannya, Zoro menendang pintu kelas "PERMISI!?" lalu masuk.

Ia melihat Law yang sedang mengobrol dengan seorang wanita, wanita yang tadi Zoro lihat "Trafalgar Law?" Zoro menunjuk ke arah Law.

Law menatap tajam Zoro "ya" Zoro menatap Law angkuh "aku ingin menantangmu berduel" Law tertawa geli "aku serius mari bertaruh" Law mulai tertarik "apa taruhannya?"

"Jika kau menang aku akan keluar dari sekolah ini jika kau kalah minta maaflah padanya kau tau siapa orang yang ku maksud bukan?" Law tersenyum "ya aku tau, dan aku menyetujuinya waktunya?"

"pulang sekolah di lapangan sekolah ini, bagaimana? aku memberimu keuntungan dengan bertarung di kandang lawan" Zoro menatap remeh Law untuk memancing emosinya.

"kau meremahkanku? baiklah aku menyetujuinya" Zoro pergi dengan entengnya, di gerbang ia melihat seorang gadis berambut orange siapa lagi kalau bukan Nami.

Zoro menghampiri Nami "ada apa?" Nami memukul Zoro begitu keras "BISA TIDAK KAU MENEKAN JIWA BAR² MU!?" Zoro memegang bagian belakang kepalanya "tidak, dan siapa kau memberikan perintah bagiku?" Nami bisa melihat raut muka Zoro yang sedang menahan emosi untuk ia keluarkan nanti.

"ARGH... terserah lah aku sudah tidak mau mengurusinya" Nami pergi meninggalkan Zoro.


TBC :) SCENE GELUD NEXT CHAP TAKUT KEPANJANGAN PLUS NYARI INSPIRASI DULU
BYE

bonus:

nyiahahah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nyiahahah

Beautiful Love〘complete〙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang