Ketidaksamaan

79 71 28
                                    

Sorotan lampu belajar memperlihatkan Xyla yang terduduk manis dengan menghayati buku ditangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorotan lampu belajar memperlihatkan Xyla yang terduduk manis dengan menghayati buku ditangannya. Lagu terputar menghidupkan suasana. Telepon genggam di meja menampilkan lockscreen berupa pesan grup. Pandangannya tak kunjung berpindah,tetap melanjutkan dengan apa yang ia pegang. Hingga suatu notifikasi terlihat jelas mucul,nama asing beserta pesan yang terpampang.

"Woy ini gw!" Bunyi notifikasi merusak suasana tenang.

"Woy ini gw!" Bunyi notifikasi merusak suasana tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xyla hanya terdiam memandangi notifikasi itu. Melanjutkan lagi apa yang Xyla baca. Kali ini notifikasi brisik dari Telepon genggamnya yang bertulis grup kelas 10 B tetap ia acuhkan. Firasat dalam chat itu tidak begitu penting membuat Xyla tidak membukanya. Tapi,tidak dengan chat barusan yang semakin lama dibiarkan semakin mengirim pesan begitu banyak. Raut muka kesal saat membuka telepon terpasang,tertulis pesan pertama bernama aneh dan tak ia kenal membuatnya memilih membuka pesan grup lebih dulu. Pesan kini di baca Xyla berurutan.

*CHAT GRUP KELAS*

Pesan pengumpuman terbuka dari Pak Harto. "Besok akan mulai memasuki KBM,mohon semua anak di grup ini masuk kelas sesuai yang ditentukan di Tata Tertib Sekolah. Semangat untuk besok,sampai bertemu."

"Iya pak....." Balasan beriringan dari anak di grup itu.

"Yang muncul kok ini aja?" Kata Pak Harto.

"Lagi pada gak megang ponsel mungkin pak." Saut lelaki berprofil wajah tertutupi.

"Yang gk jawab besok hukum aja tu pak." Balasan muncul.

"HAHAHAHA kok ngatur.." Candaan dari nomor bernama Adit.

"HAHAHAHA. Grup kelas heh." Jawab salah satu perempuan dalam grup.

Tidak terima karena hanya Xyla yang tidak membalas grup,Zyco menyaut. "Iya pak siap,terima kasih pesan yang sudah dikirim,maaf atas pesan kita yang tidak bermutu. Bagi yang lainnya mohon chat sepelunya di grup."

"Ngebela mulu lu tong." Chat terakhir yang terlihat di chat grup itu.

"Tau Zy tau." Ledek murid lainnya.

Kebimbangan antara membalas pesan yang sudah selesai beberapa menit yang lalu,atau memilih diam. Notifikasi dengan nama aneh kini muncul di atas layar telepon. Xyla yang sudah menggerutu sejak tadi memilih melihatnya.

ARLOJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang