Semakin Dekat

22 14 8
                                    

Terbangun dari lelapnya tidur,Xyla mengecek telepon genggamnya yang berada di rak tepat bersebelahan dengan tempat tidurnya. Setengah sadar ia memaksakan membuka room chat whatsaap.

*Chat Wa

"Xyla gw jemput ya!! Gc siap-siap."

"Kebo banget gila lu La..."

"Udah pagi La. Last seen lu jam 23.42"

"Pasti masih molor si ini."

"Cepet bangun lu..."

"Intinya pas lu buka chat ini,lu harus liat ke bawah."

"Dahhh gw siap-siap juga."

Pov Xyla:

Bisa-bisanya gw nemuin cowo sekeras kepala kek Zyco. Kurang cuek apa gw sampe dia masih mau bertahan sama tingkah gw ke dia. Tapi yaudahlah udah siang juga.

Xyla meletakkan telepon genggamnya dan langsung menuju kamar mandi. Setelah beberapa menit Xyla keluar kamar mandi dengan mengeringkan rambutnya,Xyla melihat jam yang terus berjalan mendekati jam masuk sekolah. Terburu-buru Xyla langsung bergerak cepat. Memasukkan seragamnya dengan cepat,menggantungkan dasi pada leher,segera memakai kaos kaki tanpa duduk dan ia mengingat pesan yang dikirim Zyco untuk melihatnya dari atas.

Pov Xyla:

Laki-laki duduk di atas motor dengan wajah tertutup helm. Beberapa kali menengok jam yang berada pada tangannya.

Gumamnya: "Lah beneran tuh cowo di depan rumah. Gw harus gimana,nunggu gw telat,bareng dia juga dikira gw suka kan gak lucu. Ah bodo lah lewat belakang aja."

Demi melancarkan aksinya,Xyla berjalan dengan mengendap-endap. Tas gendong yang yang berada pada satu sisi pundaknya,serta jaket yang ia genggam untuk menutupi wajahnya itu masih membuat Zyco memergokinya.

Pov Zyco:

Melihat gadis berseragam yang melakukan hal konyolnya, beberapa lama hanya memandangi tingkahnya.

Zyco yang tersenyum: "Sepinter kayak gimana lu,lebih pinteran gw."

TIN TIN TIN.

Merasa aksinya kini di ketahui oleh Zyco ia mencoba mengintip perlahan dari balik jaket yang ia genggam. Kembali berdiri tegak seolah tidak apa-apa serta melempar senyum manis pada Zyco.

"Sini,gw disini." Memebuka kaca helmnya.

Menggigit bibirnya. "Heum iyah."

"Ngapain kayak gitu????" Memukul pelan kepala Xyla.

"Ngapain apaan?" Pura-pura Xyla.

"Lu tadi ngapain jalan mindik-mindik kek habis nyolong ikan." Tegas Zyco dengan memberikan helm untuk Xyla.

"Ya lagian lu ngapain ke rumah gw."

"Duduk Xyla,ngomongnya sambil duduk. Lu ngomong berdiri kapan jalannya ini." Muka Zyco yang mulai kesal.

Melihat dasi Xyla belum terpasang,Zyco berniat mengikatkannya. Mengambil dasi yang terlilit ada leher Xyla,lalu meletakkan kembali ada lehernya. Belum selesai,Zyco langsung menarik dasi dengan kedua tanggannya mendekati wajahnya. Xyla hanya terdiam mematung,sedangkan Zyco hanya menganggapnya itu hal yang wajar.

"Udah tuh."

"Ih....." Xyla langsung duduk sesuai perintah Zyco.

Mengejar waktu yang tersisa,Zyco menaikkan kecepatan nya dalam mengendarai motornya.

"Pegangan lu,kebawa angin gk tanggung jawab gw."

"Yaaaaa lu kenceng banget gila. Gw ma gak takut kebawa angin,gw takut helmnya lepas. Nih pala gw aja kek ditarik dari belakang." Jujur Xyla yang mulai kewalahan.

ARLOJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang