Berjalan santai memakai tudung lengkap dengan jaket menuju halte bus sekolah seperti biasanya. Kedua tangan mengepal telepon genggam yang telah terputar terputar musik didalam saku. Berjalan menunduk dengan lamunan.
******
"Bunda,Zyco berangkat pake motor aja ya..." Mengemasi tasnya.
"Kenapa gak pake bus Zy?" Tanya bunda Zyco yang memegang lap dapur.
Pembelaan Zyco. "Kan udah beberapa hari Zy naik bus bun."
"Yaudah hati-hati." pesan bunda Zyco sembari berjalan menghampiri putranya itu.
Berpamitan dengan bundanya yang telah menghantarnya kedepan pintu rumah,Zyco menyiapkan kendaraannya dan mulai mengenakan helm. Penampilannya pagi itu tidak lagi sama seperti penampilan Zyco yang simpel sebelumnya. Jaket kulit hitam memperlihatkannya bukan seperti anak SMA.
Berjalan dengan jalan yang sama,Zyco melihat sosok yang ia tampak kenali dari kejauhan. Wanita cantik yang berpenampilan aneh,menutup diri dengan sebuah jaket serta tudung bahkan terkadang topi. Lampiran kabel dari telinga pula sudah bisa tertebak oleh Zyco.
TIN...TIN
"Heh Xyla...." Panggil Xyla dengan menekan tombol klaksonnya.
Tidak mendengar sekitar Xyla hanya berjalan menunduk.
Berjalan pelan di atas motor,berusaha menyadarkan Xyla. "Bener-bener nih cewe congek banget."
Menanti tengokan dari Xyla,Zyco menikmati pandangan indah di sampingnya. Sosok mungil bertudung menunduk berjalan pelan. Pandangannya tak teralihkan dari sosok kecil itu. Tidak perduli tentang rasa sukanya,ia hanya ingin lebih lama melihat Xyla baik-baik saja,dan masih di bumi yang sama.
Menyadari sampai di halte bus,Xyla menengok ke jalan sebrang. Sontak ia terkejud melihat laki-laki bermotor melihatnya terus menerus. Tidak mengenalinya,ia hanya melepaskan headsetnya.
"Ehhh. La." Baru menyadari barusan Xyla melihatnya.
"Xyla." Membuka helmnya dan menuju Xyla.
Tatapan terheran-heran dengan bergumam. "Dia lagi dong."
"Sini naik,bareng gw aja." Kata Zyco menepuk bangku motor bagian belakang.
"Ogah,lu siapa ngatur." Xyla dengan sewotnya.
"Ih gitu lu ya. Lu naik apa gw gendong." Paksaan Zyco dimulai.
Melihat bus jalan mendekat ke arah mereka,Zyco memecahkan kefokusan Xyla.
"Aduh perut gw sakit." Memasang ekspresi kesakitan.
"Pura-pura lu ma." Memandang Zyco dengan panik,namun seolah biasa saja.
Memancing Xyla untuk mendekat Zyco berteriak. "Aduh la sekit gila. Sini ih priksa gw." Memejamkan mata kesakitan dengan melirik untuk melihat ekspresi Xyla terhadapnya.