Saat aku sedang asik melihat dia yang membuat ku bingung kenapa dia berhenti disini. Dia membuka obralan terlebih dulu.
"Kau nunggu apa disini Ini sudah sore kenapa belum pulang?" Tanya dia yang membuyarkan lamunanku
"Aku sedang menunggu driver menjemput ku" balas aku yang masih merasa bingung kenapa tiba2 dia nanya seperti itu tidak kayak biasanya yang langsung meninggalkan aku walaupun aku sedang sendirian
"Bareng gua aja udah sore bentar lagi juga hujan turun" kata ka Rifkal yang mengajak ku untuk pulang bareng
"Aku sudah pesan ojek online ka" lanjut aku
Dia ga ngebalas ucapan ku tadi sekarang dia Masih ada di samping aku ntah ngapain sampai driver ojek online nya datang.
Belum aku bangun dia sudah bangun dari duduk terlebih dahulu buat nyamperin driver nya aku masih bingung dengan sikap dia dan ntah dia ngomong apa sama driver nya Sampai2 driver nya pergi aku merasa kesel dengan sikap dia yang seperti itu.
"Sudah kau bareng dengan ku driver ojek online pun sudah ku bayar jadi kau ga ush khawatir lagi dengan driver itu." Ucap dia.
"Kau ngomong apa sama driver ojek online nya Sampai2 dia pergi kan penumpang nya pun Disini" kata ku yang masih kesel and bingung
"Sudahlah ga ush mikirin yang aneh2 sekarang kau bareng aku nih helm nya pake yang benar dan tidak ada penolakan lagi titik" lanjut ka Rifkal yang nyuruh aku memakai helm dia.
Aku masih diam tanpa basa-basi kenapa karena aku tidak mengerti memakai helm full face biasa nya aku memakai helm biasa saat aku masih bengong ka Rifkal berbicara
"Kenapa masih disitu mau ikut pulang tidak dan kenapa helm nya ga dipakai?" Tanya ka Rifkal yang melihat ku aneh.
"Apa kau ditidak bisa pakai helm ini?" Lanjut ka Rifkal yang melihat ku dengan muka kebingungan dan tanpa basa-basi dia langsung memakaikan helm di kepala ku.
Aku masih diam sampai dia selesai memakaikan helm itu yang membuat aku salting (salah tingkah)
"Dasar kau anak Sultan Sampai make helm pun tidak bisa" lanjut ka Rifkal yang mengejek aku.
"Bukan aku tidak bisa pakai itu cuma aku tidak mengerti memakai nya" lanjut aku yang ga mau ngalah
"Sama saja bodoh sudah naik ke motor atau kau aku tinggal disini" lanjut ka Rifkal yang mengejek aku lagi
Aku tidak membalas percakapan itu percuma kalau aku bales pun tidak ada gunanya dan dia pasti terus2 mengejek aku lalu aku langsung naik ke motor tersebut.
Selama diperjalanan kami berdua tidak mengobrol sama sekali karena itu mengganggu kefokusan berkendara aku tidak mau kenapa2 masih pengen ikut ujian hari selanjutnya:v
Sampai ditengah perjalanan hujan pun sudah mulai turun secara perlahan jadi kami berdua mau tidak mau harus berhenti sejenak sampai hujan reda.
Aku merasa kedinginan karena hujan tersebut karena aku tidak memakai jaket jadi secara tiba-tiba ka Rifkal pun melihat aku yang sedang menggigil kedinginan dia langsung lepas jaketnya dan langsung membalurkan nya ketubuh ku yang pastinya aku lagi2 salah tingkah dibuat nya Sampai pipi aku merah dia melihat nya cuma dia hanya tersenyum manis kayak pedofil.
Kami berdua hanya melihat jalan yang becek di buat hujan sama melihat orang lalu-lalang berhujan2an dengan kendaraannya and tidak ada yang membuka obralan sama sekali Sampai hujan berhenti.
Saat hujan mulai reda kami langsung melanjutkan perjalanan pulang kerumah ku..
.
.Saat di depan rumah aku melihat ke garasi mobil masih kosong tanda nya ayah dan ibu belum juga pulang.
Aku masih berusaha membuka Helm tersebut tapi hasil nya nihil aku masih tidak bisa membuka Helm tersebut sampai harus dibantu lagi olehnya"Punya mulut kan? Ngomong minta tolong gitu jangan diam Bae kayak tadi" lagi2 ka Rifkal berbicara seperti itu yang membuat aku salting dibuat nya lagi.
"Iya maaf, Kaka mau masuk dulu baju Kaka basah ayah sama ibu pun belum pulang" kata ku.
"Tidak usah ini sudah malam kau masuklah biarkan jaket ku saja yang mampir" lanjut ka Rifkal yang tersenyum
Padahal dalam hati aku mau mumpung rumah sepi pula tapi tidak aku ada jaket nya yang membuat ku nyaman:v
Kenapa sikap aku begini ya padahal kita aja baru kenal beberapa hari yang lalu dan baru ketemu juga tapi hati aku sudah merasakan.Jangan Iqbaal ka Rifka straight ga boleh buat orng seperti itu tapi disatu sisi aku merasa seneng akhirnya momen yang di dambakan oleh orang aku duluan yang ngerasain walapun cuma di bonceng motor tapi rasa nya seneng nauzubillah
Aku langsung masuk ke dalam rumah dan melambaikan tangan kepada ka Rifkal dan sampai lupa buat bilang terimakasih saking asyiknya berhalu wkwkwk.
Saat dikamar aku langsung bersih2 lalu meninggalkan jaket dan tas di kasur aku. Setelah selesai bersih2 badan aku langsung lari kedapur sambil membawa jaketnya ka Rifkal buat dicuci terlebih dahulu sebelum aku kasih ke orang nya besok.
"Ini orang mandi parfum kali ya wangi banget atau parfum mahal jadi wanginya pun ga gampang ilang" kata ku yang langsung mencuci jaket tersebut
.
.
1 Minggu kedepan
.
.Jaket ka Rifkal masih ada sama aku,aku selalu kelupaan buat di bawa kesekolah. Sampai harus punya inisiatif buat datang kerumah nya.
^20-07-21^
Jangan lupa follow, vote and comen ya biar author semakin semangat buat selalu update.
Selamat hari raya idul Adha 1442 Hijriah
Happy reading and selalu staysafe 👌
KAMU SEDANG MEMBACA
[Bl] Kakel Cuek (Kakak kelas Cuek)
Non-FictionON GOING Ini merupakan cerita 60% real dan 40% khayalan author Jadi penasaran bagaimana ceritanya? Silakan dibaca:) Happy reading:) *Warning: homophobia dilarang baca keras!! #2 #3 #12 #16 #20 #24