1. Egoistic

3.3K 160 22
                                    

Apa makna kehidupan bagimu?

Jelas, orang pasti memiliki pendapat tersendiri akan makna sebuah kehidupannya berdasarkan apa yang telah ia lalui. Menurut Choi Beomgyu, kehidupan itu hanya numpang ngopi. Tidak selamanya, ada harganya, dan bertemu orang macam-macam jenisnya. Selanjutnya, kita akan pulang ke Pencipta.

Memang ia bukan tipe orang religius berbeda dengan keluarganya, dirinya pun sering berselisih paham mengenai beberapa hal. Beomgyu merupakan anak sekolah menengah atas biasa seperti kebanyakan orang seusianya; kepintaran seadanya, nilai secukupnya, dan kehidupan sekolahnya bisa dibilang tidak begitu menyenangkan. Meskipun terlihat aktif di rumah dan kawannya yang bisa dihitung jari. Ia dikenal sebagai seorang yang diabaikan hampir seluruh sekolah. Sisi paling dalam dirinya berucap kepada sisi luar dirinya, 'Jangan terlibat, nanti lo juga kena getahnya.'

Setiap hendak pergi ke sekolah, Beomgyu menaiki bis bersama teman yang sedari kecil sudah bertetangga dengannya, Kang Taehyun. Lingkaran pertemanan Beomgyu begitu kecil, sekecil ukuran cincin untuk seorang wanita yang memiliki jari sangat kurus--sekurus ranting pohon. Jadi, bisa dibilang sahabatnya sejatinya adalah Taehyun. Pagi ini, Beomgyu dan Taehyun duduk bersama di kursi bis yang padat penumpang. Keduanya saling bertukar cerita dan setiap hari ceritanya selalu beragam. 

"Lo tau? Kucing gue jadi single mom ngelahirin anak lima sekaligus. Busett! Makin nambah aja kerjaan gue." ucap Taehyun, ekspresi wajahnya frustrasi karena kucingnya begitu produktif.

"Baguslah. Urus baik-baik ya, Papa Kang." ejek Beomgyu sambil menepuk bahu sahabatnya itu, "Hahaha. Kucingmu nggak jadi single mom, kan ada papanya. Papa yang ngurus bukan membuahi."

"Heh, mulutmu!"

Beomgyu tertawa senang melihat sahabatnya itu membelalakan kedua matanya terkejut, ini masih mending. Biasanya Beomgyu akan frontal mengatakan 'itu'. Selama perjalanan, bis mengangkut banyak penumpang dari beberapa halte, bahkan ketika sudah berdesakan masih saja dipaksakan untuk muat. Dari tempatnya duduk, Beomgyu kebetulan dekat dengan tempat para penumpang 'baru' berdiri; seorang nenek memasuki bis dan tidak mendapatkan tempat duduk. Seperti prinsipnya, Beomgyu tidak ingin mencampuri urusan orang, dia tidak ingin kena getahnya. Sahabatnya menyenggol lengannya seperti menyuruhnya untuk bertindak sesuatu, namun Beomgyu mengabaikannya.

"Itu ada nenek-nenek, kasih tempat duduk lo." bisik Taehyun, "Gapapa untuk kali ini aja lo bantu dan ikut campur urusan orang."

Tanpa menghiraukan ucapan sahabatnya itu, Beomgyu memalingkan wajah dan tidak melakukan apapun. Sesekali ia akan melihat ketika bis berhenti di lampu merah, nenek itu terhuyung-huyung seperti akan jatuh. Tidak ada orang yang peka dan memberikan kursi, Beomgyu juga. Setelah berhenti di beberapa halte, terdapat kursi kosong dan nenek itu bisa duduk dengan nyaman menikmati perjalanannya.

Beomgyu merasa lega melihatnya, meskipun tidak melakukan apapun dan hanya diam saja.

Kemudian, seorang anak muda memasuki bis. Ketika masuk, dia sehat-sehat saja tetapi lalu berakting jelek seperti kakinya sedang sakit. Beomgyu membalikkan mata melihat itu, tetapi ada saja yang memberikan kursi kepadanya. Dan orangnya adalah?

Si nenek.

"Apa-apaan..." gumam Beomgyu kesal.

"Kalau lo mau ikut campur, udah telat." ujar Taehyun sambil menahan lengan Beomgyu, "Biarin aja. Kalau lo gamau kena getahnya."

Anak muda yang mendapatkan kursi tersenyum mengejek, seakan dirinya yang paling benar dan paling oke. 

Hari itu adalah hari pertama Beomgyu di sekolah dimana ia merasakan kesal yang teramat sangat. Walaupun dirinya tidak melakukan apapun dan terlambat, Beomgyu sangat tidak menyukai orang yang tidak tahu sopan-santun. 

Tied (SooGyu/YeonGyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang