Hari-hari dilalui Beomgyu sebagai seorang 'anjing yang setia' bagi Soobin. Dimanapun dan kapanpun. Waktunya istirahat hanya ketika malam tiba, di kamarnyaーtempat paling amannya. Dari jendela kamarnya, Beomgyu menatap ke arah jendela rumah Taehyun yang masih menyala. Ia mengambil ponselnya untuk segera menghubungi sahabatnya itu. Semenjak kejadian terakhir, dirinya dan Taehyun mulai kembali rujuk sebagai sahabat. Walaupun, keduanya masih belum menemukan cara bagaimana untuk menyingkirkan Soobin dari kehidupan Beomgyu selamanya.
"Taehyun, lagi apa lo?" tanya Beomgyu di telepon, terdengar dari ujung telepon sebuah suara gaduh dari mangkuk stainless steel yang jatuh dan beberapa teriakan Taehyun. "Taehyun?"
"Oi. Iya, sorry-sorry. Lagi ribet nih. Anak-anak gue pada bandel. Woi! Jangan naik ke situ!"
Mendengar bagaimana penderitaan Taehyun yang tiba-tiba memiliki banyak anak kucing, merupakan suatu hiburan tersendiri bagi Beomgyu. Entah mendengar keluhan atau sekadar Taehyun memarahi anak-anaknya, sudah cukup membuatnya tertawa. Setidaknya, ketika hidupnya hancur karena manusia bernama Choi Soobin, sahabatnya bisa menjadi penyelamat mentalnya.
Lalu, bagaimana hubungan Beomgyu dengan orangtuanya?
Jawabannya, tidak baik-baik saja. Semenjak Beomgyu tahu secara langsung kalau kedua orangtuanya 'menjual' dirinya pada Soobin, demi uang, tidak ada lagi komunikasi antar orangtua-anak terjadi lagi. Beomgyu sangat membenci kedua orangtuanya sekarang. Kehadirannya di rumah hanya untuk menumpang makan dan tidur, rumah terasa semakin dingin.
Kebenciannya pada orangtuanya tidak merubah keadaan apapun; Beomgyu masih terikat pada Soobin dan peraturan-peraturan gilanyaーterkait atas raga dan mentalnya.
Pagi-pagi buta, sebuah pesan masuk dari Soobin tiba.
Isi pesannya tak lain dan tak bukan menyuruh-nyuruh. Entah apa yang diinginkan Soobin sekarang, terutama di museum. Perintahnya di atas itu saja sudah terlihat seperti kakak tingkat memberikan instruksi pada juniornya.
Beomgyu meninggalkan rumah sebelum jam menunjukkan pukul 11 siang. Tepatnya, dua jam sebelumnya. Dengan beberapa uang tersisa di dompetnya, ia mendatangi sebuah restoran cepat saji demi membeli sesuatu untuk mengisi perutnya. Dengan lahap, Beomgyu mengisi bahan bakar tubuhnya dengan sebuah roti isi dan minuman soda berukuran besar. Saat sedang makan, sebuah telepon masuk ke ponselnya. Tanpa melihat nama siapa yang muncul di layar, Beomgyu menerima teleponnya.
"Ya. Halo?"
"Halo. Inget gue nggak?"
Segera, Beomgyu memblokir nomor tersebut. Sudah jelas itu penipu, mau mengemis uang kepadanya berkedok teman lama. Padahal, teman Beomgyu cuma Taehyun seorang. Setelah menghabiskan makanannya, Beomgyu menghentikan sebuah taksi untuk membawanya ke museum tempatnya dan Soobin akan bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tied (SooGyu/YeonGyu)
Fiksi Penggemar⚠️🔞⚠️🔞⚠️🔞 Beomgyu merupakan seorang anak yang tidak begitu pintar di sekolah, kehidupan sekolahnya juga normal bersama sahabat setianya. Tapi semua itu berubah ketika Choi Soobin datang dan masuk dalam hidupnya.