"Haii!!" [Name] melambaikan tangannya saat satu kaki itu melangkah masuk ke dalam dealer milik Shinichirou. Tangan kanannya membawa bekal makan siang untuk Shinichirou. Sudah lama [Name] tidak melakukan hal seperti ini.
Shinichirou menghapus peluh di dahinya seraya tersenyum ke arah [Name]. Kemudian ia beranjak, menghampiri [Name] yang masih berdiri di ambang pintu.
"Dimana Mikey?" [Name] celingukan mencari keberadaan sosok bocil kematian itu. Sudah lama juga [Name] tidak bertemu dengannya setelah tragedi eskrim rasa ikan. Hal itu tentu membuat [Name] sedikit merindukan Manjirou Sano.
Yang tadinya senyum karena sang istri menyusulnya kerja, kini raut wajah Shinichirou berubah menjadi masam. Konyol, ia cemburu dengan adik sendiri.
"Jadi, kesini cuma nyari Mikey?"
[Name] menganggukkan kepalanya, "Dimana dia?"
"Sibuk dengan geng barunya."
"Kerennn..." Gumam [Name] penuh kebanggaan.
Padahal dulu Shinichirou juga memimpin sebuah geng, tetapi ia tidak pernah mendapat pujian 'keren' dari [Name]. #broken_shinichirou.
"Ya, Mikey memang keren."
Hening, sebelum Shinichirou kembali membuka suara. "Beneran nyari Mikey?"
[Name] menggeleng. "Kau benar-benar tidak ingat?"
Shinichirou mengernyitkan dahi, bingung.
"Tanggal satu Agustus, hari apa ya?" [Name] kembali mengajukan pertanyaan. Saat itulah, Shinichirou tersenyum karena menyadari sekarang adalah hari ulang tahunnya. Saking sibuknya, ia jadi melupakan ulang tahun sendiri.
Niatnya [Name] ingin mengucapkan selamat ulang tahun pagi tadi saat bangun tidur, namun nampaknya Shinichirou buru-buru. Jadi [Name] memutuskan untuk memberi surprise dengan datang ke dealer saja.
"Selamat ulang tahun, Shinichirou." Ucap [Name]. Mencium singkat pipi Shinichirou, kemudian langsung melarikan diri karena malu.