dandelion

2.7K 594 15
                                    

Kim Sunoo

Kim Sunoo

Kim Sunoo



Sial.

Semenjak cowok bersurai blonde memperkenalkan dirinya padaku tadi pagi, namanya terus terngiang-ngiang dalam otakku. Telingaku terus berdengung oleh nada bicaranya yang— ugh! Sungguh aku tidak tahu harus mendeskripsikan suaranya saat nama Kim Sunoo dia lontarkan.

Seperti, lembut dan ... ?

Brukk!

"Hey!"

Aku meringis pelan, melihat lutut ku yang kembali tergores pada aspal. Sial! Aku melamun hingga tak sengaja menabrak orang dengan sepeda ku. Bahkan beberapa bunga berserakan dan keluar dari tempatnya.

"Hey! Kau menabrak ku! Astaga, untung aku tidak mati!"

Aku mendongak, siluet tubuh tinggi seseorang yang menggerutu barusan berdiri di hadapan ku sambil mengusap-usap celananya.

"Lagipula kau tidak akan mati hanya dengan tertabrak sepeda," sahut ku.

Orang itu mendecih sarkastik. Dia mengulurkan lengannya ke hadapan wajahku. Aku sendiri hanya menatap lengannya yang putih, merasa ragu dan heran.

Sejenak aku mengulum bibir, lalu dengan ragu meraih telapak tangannya yang dingin. Owh! Aneh. Padahal cuaca lumayan panas.

Aku memperhatikan wajah cowok itu. Rasanya tidak asing. Wajahnya seperti boneka, tidak maksudku lebih mirip dengan beruang. Rambutnya hitam gondrong. Dia definisi cantik dan tampan.

Aku membulatkan mata.

"Choi Beomgyu?" tebak ku agak tak yakin.

Cowok itu terkekeh. "Kau melupakanku atau tidak mengenaliku?"

Aku tersenyum canggung. Tanganku yang masih di pegang olehnya aku tarik dengan pelan.

Omong-omong, aku baru ingat. Beomgyu ini pernah bekerja denganku di restoran Taehyun. Hanya saja dia bekerja ketika ada waktu luang saja. Jadi tak heran aku tidak terlalu dekat dengannya dan melupakan wajahnya.

Kami sempat berbincang ringan. Beomgyu juga membantu ku membereskan dan merapikan bunga-bunga yang berantakan.

"Aku akan membujuk Taehyun agar dia menerima mu lagi," kata Beomgyu.

Aku menggeleng. "Tidak usah. Aku malu hanya sekedar menunjukkan wajah di depannya." Aku menghela napas di akhir.

Bahuku di tepuk pelan oleh Beomgyu. Aku menoleh padanya. Nampak cowok itu tersenyum lebar padaku.

"Jika Taehyun berbuat salah padamu, tolong maklumi saja. Chef menyebalkan itu sedang ruwet akhir-akhir ini," tutur Beomgyu.

Aku diam sejenak, lalu mengangguk pelan.

Sepertinya Taehyun memang memiliki masalah perihal keuangan. Aku merasa kejam, harusnya cepat-cepat mencari uang dan membayar hutang pada Taehyun.

Aku dan Beomgyu berpisah di kedai es krim. Katanya cowok itu ingin membeli makanan dingin tersebut, dia juga membaginya padaku.

Aku melambaikan tangan padanya sebelum pergi. Bunga jualan ku tinggal satu bucket lagi. Aku mengikuti alamatnya yang tertulis dalam secarik kertas.

Tidak lama aku mengayuh sepeda untuk sampai di tempat tujuan. Kening ku berkerut heran saat melihat bangunan apartemen yang aku tinggali. Mungkin orang yang memesan tinggal disini.

Aku melihat nomor unit si pemesan. Mataku terbelalak sedikit ketika deretan angka itu jelas-jelas unit ku.

Tunggu. Sunoo? Dia kah yang memesan ini?

roommate ; sunoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang