22.

73 16 11
                                    

HALLO READERS!!!

Jangan lupa tinggalkan jejak seperti vote dan komen sebanyak-banyaknya di setiap paragraf okee🤗♥

Happy reading


Kediaman keluarga Adhitama.

Langkah tegap milik seorang pria yang tak lagi muda memasuki rumah keluarga Adhitama. Meskipun telah memasuki usia kepala empat tetapi tidak membuat kharisma seorang pria tersebut mengurai barang sedikit pun. Dengan menggunakan setelan TNI yang melekat apik di tubuhnya, benar-benar mengeluarkan aura yang sangat berwibawa.

(ceritanya malem aja yah:v)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ceritanya malem aja yah:v)

Adnan Arsenio Adhitama Papa dari Labib Arsenio Adhitama dan Rafka Arsenio Adhitama, melangkah memasuki kediamannya dengan langkah tegap bahkan suara sepatu yang dirinya kenakan bergema di dalam ruangan tersebut.

tap tap tap.

"Assalamualaikum, bunda papa pulang," ucap Adnan dengan sedikit berteriak.

Adnan hanya melihat kekosongan yang mengisi rumahnya saat ini, "Pada kemana nih penghuni rumah? Papa pulang bukannya disambut pake red karpet, malah sepi gini kaya kuburan," ujarnya bermonolog.

Adnan mendengar suara langkah kaki dari arah dapur, ternyata sibungsu yang datang sambil membawa minuman favorite nya yakni susu kotak chocobanana.

Rafka mengurungkan niatnya yang hendak menaiki tangga saat netranya tak sengaja menangkap sosok pria jangkung yang berdiri tak jauh darinya. Seketika matanya berbinar saat ia mengetahui siapa pria tersebut, yang tak lain adalah papanya sendiri.

Ia berlari menghampiri papanya sambil merentangkan kedua tangannya, dengan sebelah tangan yang masih setia menggenggam susu kotak chocobanana.

Adnan yang melihat tingkah laku  putranya memilih untuk berjongkok agar menyamakan tingginya dengan sang putra, dan ikut merentangkan kedua tangannya juga seraya menyambut pelukan sang anak.

Namun, tiba-tiba Rafka berhenti menyisakan jarak tiga langkah dari tempatnya berada, "Loh, kenapa? Kok berhenti?" tanyanya bingung.

"Papa mandi dulu sana, belsih-belsih bial vilus nya hilang. Lafka gak mau yah sakit gala-gala vilus yang papa bawa," celotehnya sambil meminum susu dan berlalu begitu saja meninggalkan sang papa yang masih berdiam diri ditempat.

Adnan berdecak kagum dengan kelakuan si bungsu, "Gila anak gue pinter banget, keliatan calon-calon pilot tuh. Nanti gue daftarin dia di sekolah kelautan dah."

ALESYA RAQUELA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang