HALLO READERS!!!
Jangan lupa tinggalkan jejak seperti vote dan komen sebanyak-banyaknya di setiap paragraf.
Happy reading☄
Setelah kedatangan dua orang yang paling berpengaruh di Ballerick semua anggota Avigator dibuat bungkam.
"Ratu kematian udah datang, salah satu diantara kita pasti gak akan ada yang selamat," ujar salah satu anggota Avigator dengan lirih.
Alesya menatap satu persatu orang sambil tersenyum meremehkan, "Loh, kok berhenti? Kenapa? Takut yah karna kedatangan tamu spesial."
Kenzo dibuat tertawa mendengarnya," Takut? Gue takut sama lo? Jangan mimpi! Gue dari tadi udah nungguin lo, gue pikir lo udah mati."
"Gak semudah itu buat gue meninggalkan dunia, tuan Alexander."
Alesya melirik Dave yang tidak terlalu jauh darinya, ia bisa melihat ada bercak darah dibajunya.
"Udah ada pertumpahan darah aja nih, berarti tinggal eksekusi akhir doang dong yah," ucapnya bersmirk.
Dave berjalan mendekat dan merangkul pundak sepupunya tersebut sambil menatap Kenzo remeh.
"Lo tinggal pilih aja queen," ucapnya sambil menunjuk satu per satu anggota Avigator. "Mana yang bakal jadi 'penutup' lo malam ini," ujarnya sambil terkekeh.
Tatapan mata Kenzo menajam, ia mulai mengambil ancang-ancang.
Bugh
Kenzo menendang tangan Dave yang sedang merangkul pundak Queen hingga terlepas.
Perkelahian kembali dimulai dengan sangat sengit. Kali ini Kenzo berhadapan dengan Queen.
"Kenapa lo selalu pake topeng setiap berantem? Atau jangan-jangan muka lo cacat yah, jelek banyak codet, makanya selalu ditutupin," ledeknya.
"Gak usah banyak bacot lo anjing."
Bugh
Tendangan yang dilesatkan Alesya berhasil mengenai dada Kenzo hingga membuat Kenzo mundur beberapa langkah.
"Shit, kurang ajar lo yah."
Kenzo melesatkan tendangannya tetapi berhasil ditepis Alesya. Disaat Kenzo terus memberikan pukulan yang membabi buta, melalui ekor matanya Alesya justru melihat ada seseorang yang bersembunyi dibelakang tumpukan ban dengan membawa senjata api yang berjenis revolver kaliber 38 ditangannya.
Arah senapan tersebut tertuju pada Erlangga yang sedang duduk di atas kap mobil sambil memperhatikan perkelahian. Alesya tersenyum tipis melihatnya, baginya senjat tersebut tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan senjata api yang sekarang dibawa oleh Erlangga, tapi tetap saja ia mengkhawatirkan keselamatan adiknya tersebut.
Untuk mengelabui Kenzo, Alesya melakukan loncatan dan berputar di udara. Dengan kecepatan tangannya ia berhasil mengambil pistol berjenis Glock 20 yang memiliki kecepatan 1600 kaki per detik, tanpa membidik lawannya lagi ia langsung melesatkan pelurunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESYA RAQUELA
Teen FictionAlesya Raquela seorang gadis yang mendapat julukan wanita yang penuh dengan sejuta misteri. Seorang anak brokenhome yang selalu menyembunyikan semuanya dibalik wajah cerianya. Jika saja ia membuka identitas aslinya semua orang akan mengetahui bahwa...