04. MONYET PENOLONG

101 80 53
                                    

tetap berikan koment dan vote kalian ya mantemans🙇-sekian, tencuyyy^•^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tetap berikan koment dan vote kalian ya mantemans🙇
-sekian, tencuyyy^•^
.
.
.

BAGIAN EMPAT : MONYET PENOLONG

*****

Suara bising terdengar memenuhi seisi jalanan. Endo, cowok gondrong itu memang sarangnya polusi udara. Lihat saja motornya. Motor matic butut yang suaranya sangat mengganggu begitu juga dengan knalpotnya yang sering mengeluarkan asap.

Kira-kira bunyinya seperti ini 'blukkbuk blukbuk'
Sudah diam, jangan ketawa.

"POLUSI WOI ANJING!"  teriak salah satu pengguna jalanan yang berpapasan dengannya. Si gondrong itu sama sekali tidak memperdulikannya. Ia sengaja menulikan telinganya agar tidak mendengar umpatan-umpatan yang dapat menyakiti hati si Jabrig -motor matic bututnya-

Sebentar, memang motor punya hati ya?

Oke, balik ke topic.

"Untung lu belum di bunuh emak gue nyet. Lu satu-satunya harta yang gue punya." Satu tangannya ia gunakan untuk menepuk-nepuk celengan ayam yang terapit di ketiaknya.

Iklannya naga, susunya beruang. Sama seperti celengan Endo. Bentuknya ayam, namanya monyet. Begonya mendarah daging, mengalir seperti pipa rucika.

Endo kembali memfokuskan dirinya mengendarai si Jabrig. Sama sekali cowok itu tidak pernah melirik ke kanan dan ke kiri. Yang terpenting sekarang adalah keselamatan monyetnya. Kecepatannya pun sengaja ia pelankan. Takut-takut si monyet tiba-tiba jatuh, kan bahaya. Bisa-bisa pecah tuh celengan. Belum lagi nanti uang koin di dalamnya berserakan kemana-mana

*****

"BACOT KAU LON-" ucapnya terpotong, kala Bumi tak sengaja--

BRAKKK

Lantaran fokusnya menoleh melihat Nasa ke belakang, cowok tampan bermarga 'Maharaja' itu tak sengaja menabrak gerobak siomay dorong yang sepertinya hendak menyebrang.

"HAHAHAHAHA. MAMPUS LU SETAN!" Gelak tawa menggelegar beserta ledekan keluar dari mulut gadis mungil yang menyaksikan secara langsung kejadian tersebut.

Beruntungnya, jalanan sedikit sepi karena hari semakin menjelang sore. Jadi hanya sedikit yang menyaksikan kejadian tersebut. Meskipun begitu, tidak ada yang membantunya, bahkan Nasa? Gadis itu hanya berkacak pinggang menatap Bumi tanpa iba yang tertindih motor vespa biru langitnya.

Lain halnya dengan pemilik gerobak siomay dorong itu. Pria berkisar 52 tahun itu tergeletak di tepi jalan. Begitu juga dengan gerobaknya. Untungnya, pemilik gerobak itu tak tertindih gerobaknya sendiri. Bisa-bisa langsung pingsan di tempat kalau gitu.

EARTH 512Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang