09. BUMI BERULAH

70 61 52
                                    

jangan lupa voment!

Happy Reading

.
.
.

BAGIAN SEMBILAN: BUMI BERULAH

******

"Bundadariiii!" Bumi berteriak mencari keberadaan bunda tersayangnya menjelajahi seisi rumah.

Cowok dengan atasan baju seragam yang belum terpasang rapih itu menginjakkan kakinya menuju kolam renang rumahnya.

"Wow! Buwung apaa tuh man?!" ucapnya cukup lantang. Matanya mengerjap beberapa kali melihat dua anak manusia berlawanan jenis berada di tengah kolam renang rumahnya yang cukup luas.

Seperti Padang Mahsyar. Bercanda inimah.

"Bun naik dulu bun. Bahaya kalau berduaan sama yang berlawanan jenis."

"Nanti yang ketiganya setan," celotehnya seraya mendudukkan dirinya di tepi kolam renang.

Pletakkk

Kacamata renang berwarna pink muda itu melayang begitu saja mengenai dahi mulus cowok tampan pemilik nama Bumi. Maharaja, pria 33 tahun itu melepaskan tautan tangannya dari pinggang sang istri.

"Lu setannya berarti," ledek Maharaja mendapat kekehan kecil dari Rahas.

"Bunda! Pecat dia jadi suamimu, dan jadikan saja dia sebagai anakon-!" Bumi tertawa melihat ekspresi ayah dan bundanya yang saling tatap dengan pandangan yang sulit diartikan.

Sedetik kemudian, tatapan tajam dari mata elang Maharaja membuat Bumi menghentikan tawanya seketika. Cowok itu hendak bangkit dari duduknya. Namun sial, sang ayah lebih dulu menarik celana kolornya hingga terperosot dalam satu kali tarikan.

"Bwhahahahahaha.... Anak SMA dalemannya captain Amerika," ledek Maharaja saat tak sengaja menarik kolor hitam Bumi dan menampakkan celana dalam bergambar captain Amerika.

Bumi menoleh ke belakang melihat sang ayah yang belum terhenti dari tawanya. Cowok itu mendengus sebal dengan kelakuan ayah kandungnya yang sangat menjengkelkan. Untung, yang tertarik bagian belakangnya, bagaimana kalau depan? Bisa-bisa buwungnya terekspos kalau begitu.

"Inimah namanya gue kena adzab gara-gara merosotin sarungnya pak Toto kemarin!" umpatnya dalam hati.

Satu tangan Bumi terulur mencoba menaikkan kembali kolor hitamnya yang terperosot ke bawah. Namun nihil, sang ayah dengan hebatnya dapat menghalau tangan kekar Bumi.

"Raja, kasian Bumi. Kamu gak boleh usil sama anak sendiri. Benerin lagi geh kolornya," titah Rahas namun sama sekali tak ditanggapi oleh suami tampan nan berwibawanya itu.

"AYAH LEPAS!" Bumi menggoyangkan tubuhnya kuat. Cowok itu berusaha melepaskan tangan kekar ayahnya yang kini sudah mulai memegangi satu kakinya.

"Hp lu siniin boy," titah Maharaja. Pria dengan perutnya yang sispack itu semakin mendekatkan tubuhnya di tengah-tengah kaki Bumi yang melebar.

"Gak! Jangan macem-macem deh. Lepasin, Bumi mau sekolah!" tegas Bumi pada ayahnya.

"Belaga sekolah. Paling di sana cuma 3M. Molor, makan, main," celoteh Maharaja yang memang tahu betul dengan sikap anaknya.

EARTH 512Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang