11. SALAH ORANG

52 29 12
                                    

Happy Reading⚫

🦋🦋

jangan lupa vote and koment bro!
.
.

BAGIAN SEBELAS: SALAH ORANG

Bumi bersiul ria, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Cowok tampan dengan alisnya yang tebal itu kini tengah berkeliling di ruang kelasnya.

Kebetulan suasana kelas sedang sepi, hanya ada dirinya dan kedua temannya, Endo dan Aza. Eitss, masih ada satu lagi, Nasa. Gadis itu masih terlelap dari tidurnya. Tidak ada yang tahu sudah level berapa Nasa menjelajahi alam mimpinya.

Sesuai kesepakatan yang telah dibuat. Setiap seminggu sekali, mereka selalu giat melakukan aksi mencari barang di kolong meja kelas, lalu memasukkannya ke dalam totebag ukuran kecil yang selalu Endo bawa setiap kali jadwal cuci gudang akan dilaksanakan.

Yap, mereka menyebutnya 'cuci gudang' bahasa halus dari mengambil barang milik teman sekelasnya.

"Wah gila disini banyak bro," seru Endo.

Cowok berambut gondrong itu menyembulkan kepalanya menghadap kolong meja. Di sana terdapat beberapa pensil, tipe-x, serta pulpen lengkap dengan tinta isi ulang.

"Lempar totebagnya sini nyet!" titah Endo sedikit berteriak.

Baru saja Aza hendak menuruti permintaan Endo, suara barithon milik Bumi membuatnya mengurungkan niat.

"Sebagian aja drong. Jangan semuanya, nanti ketahuan," sahut Bumi. Tangan kanannya aktif menggeledah beberapa kolong meja. Sementara tangan lainnya, sudah terpenuhi oleh beberapa pulpen beragam warna.

Endo dan Aza mengangguk membenarkan. Memang urusan seperti ini Bumi lah yang paling ahli. Seperti punya bakat tersendiri dalam hal colong menyolong.

Ketiga cowok tampan itu kembali menggeledah kolong meja untuk beberapa menit ke depan. Menghabiskan separuh waktu istirahatnya guna melancarkan rutinitas yang tidak boleh di ganggu gugat.

******
Seperti biasa, suasana kantin SHS selalu ramai tanpa sepi penghujung. Terlebih saat jam istirahat berlangsung, suasana kantin sudah seperti tempat pembagian sembako bulanan.

Ditilik dari meja sebelah kanan dekat dengan pintu keluar kantin, sepasang sejoli terduduk berhadapan sembari menyantap makanan mereka masing-masing.

Sesekali kedua anak muda itu saling menyuapi satu sama lain. Alih-alih mencicipi padahal mereka memilih menu makanan yang sama. Aneh sekali.

"Mau nambah lagi?" tawar Zuki. Ia membersihkan area mulutnya dengan tisyu warung, takut-takut masih ada bekas makanan yang tersisa.

Bahaya kalau makanan nyangkut. Entah itu sedikit atau banyak, pasti akan jadi bahan candaan teman-teman laknatnya.

Terutama Bumi, pasti teman playboy somplaknya itu akan berkata, "Lu sengaja nyisain makanan buat lebaran monyet?"

Biadab memang.

Senja menggeleng lucu menanggapinya. "Udah kenyang. Ini tuh porsinya kebanyakan. Mana mules lagi perut aku," gerutu Senja sembari memegang perut ratanya.

Sementara Zuki, ia tersenyum tipis melihat ekspresi sang pacar yang menurutnya sangat menggemaskan. Cowok berahang tegas itu mengusap puncak kepala Senja hingga turun mencubit pipi gadis cantik di depannya.

"Sakit Zukii," rengek Senja. Tangannya mengusap-usap kedua pipi yang telah menjadi korban atas kegemasan sang kekasih.

Zuki berucap pelan. Menatap dalam-dalam inci wajah Senja dengan seksama. "Lucu."

EARTH 512Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang