TEASE ME #3
Demy memandang halaman depan istana Sarcey. Demy—Dematrov—selalu menghitung hari demi harinya. Pernikahan antar kerajaan itu jadi satu ambisi sang ayah. Tetapi, Demy sebenarnya belum seingin itu untuk mempersunting satu putri dari kerajaan lain. Apalagi, Dahlia. Sebenarnya, menyebut hubungan mereka spesial agak kurang tepat—dia dan Dahlia selalu bertengkar dan Demy punya dorongan untuk terus mengusili Dahlia, yang di sambut, tentu saja, amukan gadis itu.
Demy mengulas senyum tipis. Sejak kabar itu merebak, Dahlia yang mendadak kabur, Demy tidak perlu berpikir apa motif gadis itu; menghentikan perjodohan mereka. Demy tidak tersinggung atau apa hanya... bingung. Apakah perjodohan memang jalan mereka? Atau dia harus mengusulkan kandidat putri dari kerajaan lain agar bersanding dengannya? Berbeda dengannya, ayah dan ibu Demy nampak tidak setuju dan agak gusar karena kabar itu.
Putri Pemberontak.
Anggota Keluarga Harse yang Keras Kepala
Gadis Cerdik.
Demy hanya tahu, Dahlia selalu kukuh dengan apapun yang diinginkan. Dan menjadikan gadis setengah berapi-api sepertinya sebagai istri, Demy belum mau membayangkan.
"Your Majesty, Anda dipanggil untuk sarapan bersama yang lain," gumam satu pelayan utama di kerajaan Harse. Demy tetap memandang turun kolam air mancur dengan sepasang patung putih dengan gerakan anggun tersebut.
"Aku akan turun sebentar lagi," katanya pelan.
"Your Majesty, baiklah. Maaf, apakah Anda tengah khawatir akan keadaan Putri Dahlia?" tanya pelayan itu, dengan suara takut. "Apakah Anda.. ingin melakukan sesuatu? Kami bisa siapkan kereta kuda dan kuda-kuda terbaik untuk menjelajah sekitar Oracle Hills."
Demy menghela napas, lelah. "Entahlah. Apakah harus?" Ada banyak gadis yang terpukau bahkan rela berlutut di bawah kakinya demi mendapatkan perhatian. Dan Dahlia? Hm. Demy membalikkan tubuh. Jubah kerajaan masih tersampir di tubuh tegapnya, dengan senyuman terukir di bibirnya yang tipis. Mata Demy memancarkan sorot dalam dengan ekspresinya yang terlihat angkuh. "Haruskah? Apakah jadwalku hari ini sibuk?"
"Anda ada kelas bersama Tuan Fritz dan Anda juga akan menghadiri jamuan bersama Yang Muli Raja di kerajaan Kenburg, sekaligus.."
Kenburg. Demy mengusap dagunya. Kenburg tidak jauh dari sini, tapi datang bersama ayahnya, Demy jadi curiga. Apakah ayahnya akan memutar otak dan memilih rencana B? Menyandingkannya dengan Putri Kenburg yang terbilang anggun itu? Demy meringis. Mengapa hidupnya jadi penuh teka-teki begini? Padahal, naik tahta berarti Demy hanya harus menerima tambuk kekuasaan dan memimpin sesuai yang ayahnya ajarkan dan tunjukkan.
Tidak pernah rumit.
Seharusnya. Demy termenung beberapa saat, hingga ia mengangkat wajah dan menatap lurus si pelayan yang masik memandangnya enggan. Kalau saja perjodohannya dengan Dahlia belum diumumkan—belum sampai mengundang banyak kehebohan—sudah pasti Demy tidak mau ikut campur lebih dalam. Tapi, nasi sudah menjadi bubur, apa boleh buat? Sejujurnya, dia turut sedih melihat raut wajah sang ibu yang terlihat sudah berharap bahwa putra kesayangan mereka—Demy—seharusnya sudah mengikrarkan janji pernikahan di altar, kemudian menggandeng menantu yang sudah dinantinya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tease Mr. Bodyguard | park jm
FanficDahlia of Harse muak dengan kehidupan istana. Sejak kecil, dia terus didikte banyak hal, hingga urusan pernikahan pun, dia tidak berhak untuk memutuskan. Karenanya, Dahlia kabur dari istana megahnya demi menghindari perjodohan dengan kerajaan tetang...