tease me #8

299 42 28
                                    

TEASE ME #8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TEASE ME #8

"Nona, kau jadi lebih pendiam daripada biasanya."

Teguran tersebut menyentak Dahlia. Gadis itu tersenyum kecil, kemudian memandangi Jim. Dua hari berlalu, ucapan Jim, permohonannya agar Dahlia tetap di sini masih membekas. Dahlia tak dapat menyangkal bahwa dia cukup senang. Dua bulan. Hanya waktu itu. Sekarang Dahlia tersadar daripada bersedih-sedih tanpa ujung, lebih baik dia memanfaatkan momen ini agar terus bahagia bersama Jim.

"Ada sesuatu?" tanya Jim lembut. Pria itu memandang lekat Dahlia, memicu debar jantung gadis itu.

"Um, tidak. Aku hanya senang bisa kembali ke New Alley." Melihat wajah tampanmu yang aku terus bayangkan, batinnya menimpali. Dahlia menghela napas, senyuman masih bertengger setia. "Mau jalan-jalan lagi?"

Jim mengangguk semangat. "Mau ke mana sekarang? Bioskop lagi? Ah ada kedai roti baru! Kau tertarik?" tawarnya. Tanpa menunggu, Dahlia sudah mengamit lengan Jim dengan nyaman. Jim terkekeh, kemudian mengusap tangan Dahlia pelan. Entah sejak kapan mereka jadi lebih dekat sampai di titik Jim sangat ingin bersama Dahlia. Sekarang Jim hanya ingin fokus membuat Dahlia senang dan menikmati waktunya.

*

*

Ah, mana ada putri raja yang beruntung seperti aku! Pemikiran itu melintas sewaktu Dahlia mencicipi kue cream lezat di tangannya. Mengantre selama dua jam, berdesakkan, terus mendengar tangisan anak kecil dan ocehan penuh keluhan dari orang dewasa, akhirnya giliran mereka menikmati kue dan roti yang ternyata wah sangat terkenal di sini meski baru dibuka. Jim mengajak Dahlia ke dekat taman agar mereka duduk dan makan lebih tenang. Dahlia menyantapnya dengan hati ringan. Astaga, bahkan juru masak istana tak bisa mengalahkan lezatnya kue ini!

Jim tersenyum, kemudian meraih saputangan untuk mengusap bibir Dahlia. "Pelan-pelan makannya, Nona."

Mata Dahlia tertarik, membentuk senyum berbentuk bulat sabit—tanda dia sangat senang. Dahlia menyantapnya, menikmati suasana taman yang lenggang karena orang-orang mungkin sibuk dengan urusan mereka. Tadi pagi Patty berpesan agar Dahlia tak boleh pergi jauh lagi tanpa memberitahunya, yang jelas akan membuat panik. Bagaimanapun, Patty-lah penanggung jawab selama Dahlia kembali ke New Alley. Dahlia sempat memikirkan Pangeran Dematrov yang mungkin menyusulnya lagi, tapi mereka sudah membuat kesepakatan jika Pangeran melanggar akan ada hukuman keras!

"Nona, kau senang?"

"Ya! Sangat! Hehehe."

Jim mengangguk. "Syukurlah. Kapan-kapan aku akan belajar membuat kue yang bisa kau nikmati dengan senang juga," katanya.

Dahlia melirik. "Benarkah? Kau bisa memasak?"

"Tentu saja. Aku punya adik-adik kecil yang perlu dimasakkan sesuatu, ibuku juga kadang sulit memasak karena keadaannya." Suaranya memelan. "Jadi, aku bisa memasak, ya."

"Keren!" Dahlia meneguk minumnya, dan menggigit potongan kue cukup besar itu lagi. Rasa krimnya yang paling juara, dan rotinya empuk seperti awan. Wah, ini namanya surga.

Jim berdeham pelan. "Kau benar-benar takkan pergi kan? Nona? Maksudku, setidaknya... beritahu aku sesuatu."

"Aku di sini, Jim."

Pria itu menunduk, kemudian merasa resah secara mendadak. Namun dia tak mengatakan apa pun, jadi Dahlia memandanginya. "Kau tak suka kalau aku pergi, ya?"

"Bagaimana bisa kau bertanya begitu? Tentu saja... tentu saja aku cemas, apalagi aku pikir sesuatu yang buruk menimpamu. Bukankah kita... bersahabat sekarang?"

Dahlia tak pernah punya sahabat yang tulus, Dahlia tak tahu sahabatnya bisa seganteng ini. Dahlia merasa senang. "Ya." Mungkin akan jadi kekasih nanti! Namun dia simpan ucapan terakhir itu karena tak ingin merusak suasana. Lagi pula memilih pacar belum menjadi prioritasnya, apalagi dengan adanya perjodohan. Mungkin akan ada rencana tak terduga, siapa yang tahu?

Setelah menghabiskan makanan dan minuman, Dahlia dan Jim membenahi sampahnya dan memilahnya untuk kemudian dimasukkan ke tong sampah terdekat. Dahlia menggandeng Jim lagi. "Bagaimana pendapatmu jika kau tak sengaja berkenalan dengan anggota kerajaan? Aku penasaran."

"Um, mengapa bertanya?"

"Hm, penasaran saja. New Alley sering kedatangan keluarga kerajaan, kan? Mungkin saja, kan, kau tidak sengaja berkenalan dengan mereka."

Jim mengedikkan bahu. "Entahlah, aku merasa mereka bukan orang baik.

Bukan orang baik.

Wajah Dahlia lesu. Bukan pertama kali Jim memberikan pendapat seperti itu, tetap saja, dia merasa sedih. "Um, mungkin mereka hanya berbeda, Jim."

"Begitukah? Jadi kau pernah berkenalan dengan anggota kerajaan, Nona? Seperti apa mereka menurutmu?"

"Um, agak sombong tapi ramah?" Dahlia tersenyum. "Beberapa dari mereka cukup sopan, tahu."

"Hm, aku tahu."

Dahlia mendelik. "Bagaimana bisa?"

"Menebak saja. Sudah jangan bicarakan itu lagi, jadwal kita cukup padat hari ini. Kau mau ke dekat air mancur dan memberi makan merpati, kan? Wah kau pasti suka," ajaknya penuh semangat. Dahlia mengangguk cepat. "Kau selalu senang bersamaku?"

"Tentu saja," kekehnya. "Kau tampan, menarik dan asyik diajak bicara." Dahlia terus bersyukur karena Jim tak memandangnya karena jabatan atau harta. Hanya gadis setengah nekat yang datang ke New Alley, hanya menumpang bersama Patty, tanpa ada jejak identitas berlebihan atau bahkan... bagian dari keluarga istana. Di satu sisi Dahlia senang dikenal seperti ini, dan di sisi lain dia merasa mungkin dirinya yang sekarang yang lebih penting dibanding sebagai "Putri Kerajaan" yang terkesan manja atau penuh tuntutan.

Untuk sekarang, ya.

[]

Hai, Cherish! Long time nggak aku update cerita ini, semoga masih ada yang nunggu ya hehehe. Ada banyak hal terjadi di real life aku dan cukup bikin kegiatan menulis aku agak terbengkalai but now I try my best untuk lanjut cerita pelan-pelan. Makasih buat yang nunggu terus bahkan nanya-nanya cerita ini kapan update, here we are! Semoga kalian sehat terus and see you on next chap! Kayaknya kedepannya bakal seneng-seneng aja deh sebelum Dahlia nanti kembali lagi ke kerajaannya dan Jim tahu kebenaran soal status Dahlia yang putri raja. See you, ok!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tease Mr. Bodyguard | park jmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang