Ara dan rey, mereka berdua terus berdiam tenang sambil bersandar kepohon yang ada dibelakang tubuh mereka."Rey, mereka mendekat"
"Hm"
"Lu tau kan apa yang harus lu lakuin" Rey menggeleng.
"Yaudah lu diem"
Rama dkk Mulai mendekat ke arah ara dan rey.
Saat ara ingin mengagetkan mereka..DORRR
seketika jantung mereka mulai tak aman lagi, sudah melompat lompat seperti kelinci kelaparan. Ara gagal melakukan aksi nya. Ia kalah cepat dengan Rama.
Ia tidak bisa berkata-kata lagi. Pasti mereka semua mengira jika dirinya dan rey lelaki baru ia kenal dengan tidak tidak.
"Gawat" Mereka berdua saling bisik.
Sorenya rey dan ara terpaksa berpisah. Padahal sama-sama tidak memiliki sibuk.
Setelah ara berpisah dari rey wajahnya nampak lesu.
Gibran yang melihat itu merasa tak enak hati pada adiknya tersayang. "Hey, Ara gapapa kan? Ko wajah nya ditekuk terus? Apa ara suka sama cowo itu? Atau... " Banyak pertanyaan yang gibran keluarkan dan lontarkan apda adiknya. Namun ara masih tetap terdiam tak berkutik.
"Gara-gara gue ya ar? "
Untung gue gak punya penyakit jantung -batin ara.
Tapi, kalo diliat-liat si rey cakep juga ya. Kira-kira besok ketemu lagi ga -batin ara.
Tuh kan malah mikirin tu anak duh entar gue terpesona lagi sama tampang dia udah deh jan ngawur capek dighosting terus gak di virtual gak di rl sama aja -batin Ara.
🐱🐱🐱
"Nah, mumpung mereka belum pada bangun mending gue cari si rey ah" Monolog Ara. Dia tak tahu jika ada seorang yang mendengar ucapan nya.
"Bener-bener tu anak batu banget si. Gue ikutin aja kali" Pelan ucapan seorang yang sedang bersembunyi dibalik lemari.
Ara berhasil keluar dari villa dan ia langsung meluncurkan aksi nya.
Berjalan pelan berjinjit, melihat kesamping kanan kiri, aman. Tidak ada orang yang melihat. Dan hari juga masih terlihat belum memunculkan cahaya sinar matahari.
"Dia ga tau kalo gue jago mata-mata" Ucap seseorang sambil tersenyum puas. Seseorang dengan berpakaian serba hitam agar tidak terlihat oleh Ara.
(Anggap ada suara kaleng yang terinjak) "damn, siapa si yang naro kaleng disini ganggu aja" Wait, kaleng itu terinjak sangat keras sehingga ara bisa berlari tanpa sepengetahuan seseorang itu.
Ara berlari secepat mungkin saat ia merasakan ada yang mengikuti dirinya. Dan sampai dipohon rindang yang kemarin siang ia tempati bersama rey. Sepertinya disini sudah aman.
"Gila. Cepet amat tu bocah"
Ara melihat seperti nya orang itu yang mengejarnya. Dari postur tubuh dan wajah nya terlihat seperti Rama meskipun terlihat samar-samar tapi ara tahu jika itu Rama.
"Bang Rama? Dia ngapain ngikutin gue"
Beruntung seseorang itu sudah kembali ke arah villa. Jadi ara tidak menghawatirkan itu. Tapi satu yang ia pikirkan jika Rama memberitahu gibran pasti mereka semua akan mencari dirinya. Harus positif thingking. Rama pasti peduli padanya tidak mungkin dia akan memberitahu gibran.
Mata ara terlihat kelelahan akibat tidak bisa tertidur tadi malam. Entah mengapa ia selalu ingin memikirkan rey lelaki yang baru kemarin siang ia temui tidak mungkin ara jatuh cinta pada lelaki yang baru ia kenal itu. Tidak tahu asal usulnya hanya tahu nama saja.
"Masih pagi banget juga baru jam5 apa gue tidur sebentar ya? " Jam yang tertuju pada tangannya.