⁰²

213 38 1
                                    

Sejak kejadian dimana ada sosok yang tiba-tiba muncul dihadapannya, Yeonjun meminta Beomgyu untuk tidur berdua dengan dirinya. Awalnya ia ditertawakan oleh Beomgyu, tapi saat melihat tatapan tajam dari sang kakak yang telah lama menghilang itu pun membuat ia ciut dan menuruti kehendak kakaknya itu.

Jika kemarin Beomgyu yang heran dengan tingkah kakaknya, maka sekarang Hyunsuk lah yang heran dengan Yeonjun yang tiba-tiba diantar menggunakan mobil oleh sopir pribadinya dan akhirnya juga, sopir pribadi Yeonjun digunakan untuk sekian lamanya.

Hyunsuk langsung berjalan menghampiri Yeonjun yang baru saja keluar dari mobil dengan tampang garang entah kenapa. Bukannya apa, tapi Yeonjun dibuat kesal oleh satu makhluk tak kasat mata yang mengikutinya. Hal ini berawal di pagi hari tadi dimana ia akan sarapan bersama Beomgyu dan tiba-tiba sosok itu langsung muncul dihadapannya tanpa permisi hingga membuatnya tersedak oleh lidahnya sendiri, lalu, waktu ia pakai mobil, ternyata sosok itu masih saja mengikutinya.

"Mereka tidak akan melihat ku, maka dari itu aku akan mengikuti mu."

Begitulah yang dikatakan oleh sosok itu dan setelahnya sosok itu merengek meminta bantuan padanya. Konyol memang kalau kemarin ia takut karena sosok itu, padahal sosok itu muncul dengan keadaan normal bukan berdarah-darah.

"Hey Yeon! Kenapa tiba-tiba diantar?" tanya Hyunsuk heran. Yeonjun mendecih lalu melirik sosok yang lebih tinggi darinya. "Aku memiliki stalker." Hyunsuk menutup mulutnya tak percaya. Oh ya ampun, Yeonjun sangat laku ya? Bagaimana jika ia menjual sahabatnya ini agar ia bisa membeli tiket konser boygroup Treasure, BTS, Enhypen, dan TXT, sepertinya bukan ide yang buruk.

"Teman mu pendek sekali," kata sosok itu memberi komentar. Yeonjun hendak tertawa karena sosok itu berkata jujur tapi hal itu ditutupi dengan wajah datar. Hyunsuk meringis seolah ia melihat Yeonjun sebelum amnesia. "Sebenarnya kau kenapa?" tanya Hyunsuk sekali lagi. Yeonjun tak menjawab dan malah meninggalkan manusia kerdil yang sekarang meneriaki nama Yeonjun dengan kesal.

Sosok itu masih saja mengikuti Yeonjun. Jika diam tidak apa-apa bagi Yeonjun, tapi sosok itu sangat cerewet sampai telinga Yeonjun memanas.

"Kau hantu bodoh bisa diam tidak?!" bisik Yeonjun setengah menggeram. Sosok itu tentu mendengar lalu mendelik pada Yeonjun. Dia dipanggil hantu?

"Pertama, aku bukan hantu, tapi roh yang lepas dari raganya dan kedua, aku tidak bodoh, bodoh!" Yeonjun yang tidak terima dipanggil 'bodoh' oleh sosok yang ia sebut hantu itu pun melotot dengan lucu hingga membuat mahasiswa dan mahasiswi keheranan serta gemas melihatnya.

"Bagaimana pun juga kau tetap hantu! Dan aku punya nama asal kau tahu, Yeonjun! Ingat itu!" timpal Yeonjun mendengus. Sosok itu ikut mendengus dan juga ikut menimpal.

"Aku juga punya nama! Nama ku Soobin!"

Yeonjun melirik malas sosok yang berjalan disampingnya. Mata Yeonjun seolah mengatakan jika ia tidak bertanya sama sekali, tetapi sosok itu akan tetap mengikutinya, contohnya ya sekarang.

Sosok itu mengikutinya dari awal kelas hingga kelas berakhir. Menyebalkan. Rasanya Yeonjun ingin menghilang dari sosok yang selalu mengikutinya. Sosok itu masih tak menyerah, ia terus mengatakan permohonan meminta bantuan padanya. Dan Yeonjun sendiri juga malas untuk menyahut permohonan sosok itu sampai dimana sosok itu mendecak malas lalu menatap memelas pada Yeonjun yang sedang mengutak-atik laptopnya sambil duduk diatas kasurnya.

Yeonjun melirik sekilas pada sosok itu karena heran saat sosok itu berhenti melirik dan yang ia dapatkan malah tatapan memelas oleh sosok itu. Oh ayolah, Yeonjun lemah dengan orang-orang seperti itu. Oh tunggu! Apakah dirinya yang dulu tidak selemah ini jika melihat orang memohon padanya? Jika iya, maka ia ingin dirinya yang dulu.

Ghost || SoojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang