Yeonjun terdiam mendengar penuturan Soobin lalu mengerjap beberapa kali.
"Bagaimana?" tanyanya setelah keterdiamannya dan kini Soobin lah yang menjadi diam lalu menunduk.
"Aku akan membantu mu sebisa mungkin. Mula-mula aku akan membantu mu mengingat masa lalu kita!"
Kemudian Yeonjun mendecih. "Bilang saja kau juga kepo dengan hubungan kita dimasa itu!" sungut Yeonjun sedangkan Soobin menyengir sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ah! Aku baru ingat! Aku harus menjilid tugas ku sekarang!" setelah itu Yeonjun bergegas mengambil flashdisknya yang ada di meja belajar lalu keluar dari kamar.
Sesampainya ditempat tujuan alias tempat fotocopy, Yeonjun duduk manis di kursi yang disediakan disana. Sebenarnya dia bisa menjilid tugasnya sendiri di rumah, tapi karena dia tidak ada niat, yasudah, dia serahkan saja ke tempat fotocopy.
"Yeonjun?" Yeonjun mendongak saat namanya dipanggil lalu keningnya mengkerut.
"Siapa?" tanyanya. Pria yang memanggil Yeonjun yang tadinya tersenyum senang kemudian malah melunturkan senyumannya. Dia sedikit kecewa dengan Yeonjun.
"Aku orang di masa lalu mu, aku tahu kau tidak akan ingat, Hyunsuk serta teman-teman yang lain sudah mengatakan kalau kau amnesia," tuturnya sambil duduk disebelah Yeonjun yang tampak tidak risih dengan kehadirannya.
"Ah, benarkah? Maafkan aku karena melupa—"
"Aku Wooseok, dan aku akan menepati janji ku, janji kita!" setelah Wooseok mengatakan itu, Yeonjun menunjukkan raut wajah bingung dengan kepala yang ia miringkan ke kanan membuat Wooseok terkekeh gemas lalu mengusak surai kesukaannya sejak dulu.
"Kau sangat berbeda dengan Yeonjun yang dulu, ya." Yeonjun mendengus, lagi-lagi ia mendengar kalimat itu.
"Boleh kita bertukar nomor telepon? Aku ingin kita sering bertemu setelah pertemuan kebetulan ini," ujarnya dengan senyuman yang cerah sedangkan Yeonjun mengerjab beberapa kali lalu mengangguk.
Tanpa basa-basi Wooseok langsung menyerahkan handphone-nya pada Yeonjun dan Yeonjun memasukan nomornya di handphone milik Wooseok lalu ia serahkan pada si pemiliknya lagi.
"Kau telfon saja nanti, nanti akan ku simpan balik nomornya. Oh ya, ngomong-ngomong... kau bagian dari anggota ku dulu? Maksud ku, uhm, kau tahu maksud ku, 'kan?" lagi-lagi Wooseok terkekeh.
"Ya, tapi kita memiliki hubungan lebih dari teman satu geng." tiba-tiba saja otak pintar Yeonjun jadi blank.
"Hey Yeonjun, ini tugas mu!" seru si pemilik toko yang terlihat akrab dengan Yeonjun. Ah, mereka memang akrab.
Yeonjun berdiri dan mengambil tugasnya lalu membayar dan berpamitan pada Baekhyun—pemilik toko—dan pada Wooseok lalu pergi.
Baekhyun menatap Wooseok kemudian dengan pandangan meneliti.
"Oh kau! Mantannya Yeonjun 'kan?" tanyanya heboh sambil menunjuk Wooseok yang kemudian berdiri dari duduknya.
"Tidak, kami tidak pernah mengatakan putus, Hyung," ralat Wooseok.
o0o
Saat pulang, keadaan rumah Yeonjun sepi seperti tidak ada penghuninya kemudian sosok Soobin tiba-tiba muncul didepan menyebabkan Yeonjun tersentak kaget.
"Orang tua mu meninggalkan sticky note dipintu kulkas. Mereka pergi ke luar kota yang terpisah karena urusan bisnis masing-masing sedangkan Beomgyu, dia menginap di rumah temannya. Para maid telah pulang, makan malam sudah mereka siapkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost || Soojun
Fantasy"Bagaimanapun juga kau tetap hantu!" males bikis deskripsi...