💔💔4

18 5 9
                                    

HAPPY READING KALIAN 💜

Alana kini sedang duduk termenung di sebuah bangku, yang berada di taman sekolah. Ia sengaja ingin menyendiri untuk saat ini. Pikiran Alana mulai berputar, memikirkan kenapa semua orang begitu membencinya. Bukan hanya keluarganya, tetapi temen di sekolahnya juga begitu.

Sejujurnya Alana tidak terlalu bermasalah, jika semua orang disekolah ini membencinya. Karena masih ada Febby yang selalu memperdulikan nya. Yang membuat Alana sedih, kenapa harus papa yang membencinya. Satu-satunya orang yang ingin dibuatnya bangga, malah begitu membencinya.

Alana berfikir, Bagaimana cara agar papa bisa kembali seperti dulu lagi?
Papa yang sangat baik, yang selalu menyayangi Alana. Tidak seperti papa yang ia kenal saat ini. Alana terus terdiam dan berfikir. Lalu ia mulai memejamkan matanya.

Dan tampaknya dari kejauhan, ada seseorang yang sedang memata-matai Alana.

Orang itu tersenyum."lo harus jadi milik gue Alana dan lo harus bahagia" Ujarnya lalu pergi begitu saja. Dan tak Lama setelah orang itu pergi, Febby tiba-tiba saja datang menghampiri Alana.

"Eh kunyut, lo ngapain disini?" Ucap Febby secara tiba-tiba. dan Alana yang mendengarnya sedikit terkejut, lalu membuka matanya. Dan ia sudah mendapati Febby duduk di sampingnya.

"Tunggu-tunggu, mata lo merah anjir. Lo habis nangis?" Tanya Febby saat menyadari bahwa mata Alana sedikit merah dan terlihat sedikit sembab.Alana pun dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Nggak mungkin, lo pasti habis nangis. Cerita sama gue" Ucap Febby dengan sedikit serius.

Sebenarnya benar, Alana memang sempat menangis. Tapi Alana berusaha menutupi itu semua dari Febby.

"Aku nggak apa apa kok. Ya... Cuman sedikit kesal aja sama ucapan kak Dean tadi. Bisa-bisanya, dia bilang hanya karena gabut" jelas Alana.

"Gue yakin bukan itu alasannya. Lo nggak mungkin nangis cuman gara-gara itu, pasti ada hal lain." ucap Febby bersikukuh.

Alana menatap lurus kedepan "Apa hidup aku seburuk itu Feb? " ujar Alana tiba-tiba,membuat Febby sedikit tidak paham.

"Maksud lo? " Tanya Febby yang masih belum mengerti akan perkataan Alana.

"Seburuk itu kah hidup aku.sampai-sampai, semua orang membenci aku" ucap Alana.

Febby meraih tangan Alana dan menggenggamnya. "Hei, nggak semua orang. Masih ada gue disini. Gue bakal selalu ada buat lo. Lo harus yakin, pasti ada kebahagiaan dibalik hidup lo saat ini. cheers, you are a strong girl. Jadi jangan nyerah, oke" ucap Febby diakhiri dengan sebuah senyuman tipis.

Alana pun ikut tersenyum."makasih banyak. Cuman kamu, Satu-satunya temen yang aku punya. Jadi please jangan pernah tinggalin aku"ucap Alana.

"Nggak akan. Gue nggak akan pernah ninggalin lo. Elo temen gue, selamanya" Febby tersenyum, lalu bergerak untuk memeluk Alana. Dan Alana pun membalas pelukan Febby.

Benar-benar terlihat menyenangkan bukan. Walupun Alana mempunyai banyak sekali beban pikiran, tapi untung nya, ia juga mempunyai teman sebaik Febby. Yang dapat selalu mensupport dirinya.

.....💔💔.....

"Lo seriusan, nggak mau bareng gue? " Tanya Febby kepada Alana, saat sedang berjalan di Koridor sekolah.

"Iya serius kok, aku nanti pulang naik angkot aja" ucap Alana dengan diakhiri sebuah senyuman tipis.

"Yaudah deh kalo gitu, lo hati-hati ya. Gue duluan, bye" pamit Febby dan dibalas dengan anggukan kepala oleh Alana.

ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang