4*

651 96 23
                                    

}Broken Model{
[ver.sujun]
.
.
.
.
.
.
.
...........................................................

Seojun menatap kesal ke arah cctv yang ada di salah satu sudut ruangan.
Ia tidak percaya jika hari ini adalah kepulangan iblis yang menyamar menjadi kakak kelasnya atau mungkin memang sudah dari lama kakak kelasnya itu iblis dan dia baru menyadarinya lusa kemarin.

Seojun hanya bisa merapatkan selimutnya untuk menutupi kaos tipis yang ia kenakan hari ini. Rasanya Seojun ingin sekali menendang kepala Hyungjin seperti bola sepak karena menyuruh pembantunya menyiapkan baju seperti ini untuk dirinya, tidak tahukah Hyungjin jika di kamar ini begitu dingin dan sedikit gelap jika lampunya tidak dihidupkan walau itu siang hari.

"Demi Dewa! Jika lelaki itu muncul di hadapanku saat ini akan ku pukul saja wajahnya yang sok tenang itu."
Kesal Seojun menatap cctv dengan pikiran bagaimana caranya ia kabur dari sini tanpa ketahuan oleh benda kecil itu.

Tiga hari di kamar ini dengan makanan sepiring roti panggang dan air putih membuat Seojun memahami kamarnya.

Yang pertama, kamar ini tidak memiliki jendela kecuali jendela kecil yang ada di atas kelapa ranjang, yang kedua kamar mandinya hanya ada lubang ventilasi, tapi anehnya lantai kamar mandi akan ada jejak kotor tanah. Dan yang ketiga adalah, satu cctv yang berada di sudut ruangan, membuat cctv tersebut leluasa melihat seluruh isi kamar kecuali sisi butanya yang ada di dekat cctv tersebut.

Seojun terdiam ketika pintu kamar miliknya mulai menujukan tanda-tanda di buka oleh seseorang.

"Hai, Onjunie, apa kau merindukanku?"

Seojun menatap orang itu dengan tatapan sengit sedangkan yang ditatap hanya tertawa sambil menutup pintu rapat kemudian mendekati ranjang seojun.

"Ow, santai saja, Ojunie."

"Menjijikkan! Menjauh dariku, baj*in*an." teriak Seojun ketika sosok yang bernama Hyungjin tersebut mulai mendekati ranjangnya.
Dengan tidak berperasaan Hyungjin memukul kepala Seojun kemudian menjambak rambut Seojun kuat untuk menatap wajahnya.

Hyungjin tersenyum lebar. "Dengar Han Seojun, sudah kukatakan aku tidak suka jika kau berkata kasar."

"Memang kenapa?! Mulut-mulutku bukan mulut sampah sepertimu!"

"Jadi kau memang memilih aku berbuat kasar padamu teenyata." ujar Hyungjin yang  langsung mengikat kedua pergelangan Seojun menggunakan tali tambang dan mengaitkannya pada kepala ranjang.

"Sialan! Apa yang akan kau lakukan?!!" bukannya menjawab Hyungjin justru mencium bibir Seojun dengan paksa dan kasar. Kedua bola mata Seojun membulat kaget akan hak tersebut, tentu saja dengan kedua kakinya yang bisa bergerak bebas dirinya menendang perut Hyungjin sekuat tenaga membuat Hyungjin mengerang kesakitan dan melepas ciumannya. Seojun tidak suka di lecehkan seperti ini dengan orang seperti Hyungjin, membuat tekat untuk kabur semakin kuat dalam lubuk hati Seojun.

Ingatkan Seojun jika luka borgol saat itu kembali mengeluarkan darah karena gesekan kulit Seojun dan tali tambang yang mengikatnya. Seojun meringis perih dengan rasa sakit yang menjalar dari pergelangan tangannya, tetapi rasa sakit hatinya dilecehkan dengan orang yang dulu dekat dengannya begitu dalam dibanding luka di tangannya itu.

"Kau membuatku badmood, aku berharap meniduri dirimu secara baik-baik seperti sahabatmu, tapi sepertinya dirimu terlalu liar juga." ujar Hyungjin bangkit dari tempat tidur dan mengambil sebuah cambuk yang ada dalam saku celananya.

"Akan kubuat kau menurutiku, Seojun."

Kini kamar tersebut di sini oleh teriakan kesakitan dan cambukan yang terus terdengar hingga Hyungjin menghentikan cambukannya karena salah satu pelayannya yang mengetuk pintu kamar.

Broken Model ||ver. Sujun||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang