6*

587 77 31
                                    

}Broken Model{
[ver. Sujun]
.
.
.
.
.
.
.........................................................

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Seojun memecah keheningan yang terjadi antara dirinya dengan orang yang menolongnya itu.
Benar-benar keheningan yang sangat lama dan terpaksa membuat Seojun membuka mulut lebih dahulu.

"Yang pertama, bagaimana kau bisa ada di hutan saat itu?" tanya Suho dengan suara yang begitu mengintimidasi Seojun. Bukankah aneh jika ada seseorang terluka parah di tengah hutan dengan mengenakan kaos tipis? Sangat janggal bagi siapapun tentunya, hanya saja bagaimana orang di hadapannya ini bisa ada disituasi itu.

"Aku...aku sedang dalam bahaya." tubuh seojun mulai bergetar ketakutan karena suara milik Suho tersebut. seojun sedikit meringkukkan tubuhnya dan sedikit mengecilkan suaranya.

Untung saja Suho langsung memahami pergerakan aneh Seojun yang duduk di hadapannya itu.
"Maaf, aku tidak berniat membuatmu takut, aku hanya ingin memastikan kejelasan saja sebelum kulaporkan besok ke polisi."

Seojun terkejut mendengar hal tersebut. Ia berpikir apakah dirinya akan dipenjara karena bisa saja lelaki di depannya ini merasa terganggu.

"Apa aku akan di penjara?"

Suho yang mendengar pertanyaan polos mendekati bodoh itu hanya bisa mengerutkan kedua alisnya heran.

"Hah? Tidaklah! Aku hanya membantumu untuk kem-"

Belum selesai Suho mengatakan niat baiknya, Seojun justru langsung menarik tangannya dengan tatapan ingin menangis. Suho semakin bingung dengan lelaki yang ia tampung ini, ada apa dengannya?

"Kumohon, jangan bawa aku kembali, hiks...hiks...aku tidak mau!" air mata semakin banyak menuruni kedua pipi bakpao milik Seojun membuat Suho merasa tidak enak membuat lelaki itu menangis. Dengan cepat Suho menarik Seojun kedalam pelukannya dan mulai mengusap punggung Seojun yang bergetar itu. Haruskah ia melapor? Sepertinya untuk saat ini Suho bisa menampung Seojun sedikit lebih lama, mungkin.

"Tenanglah, aku tidak akan membawamu kembali."

"Hiks...hiks...jangan bawa aku kembali...hiks jangan bawa aku pergi hiks..."

Oke, sekarang bahu Suho benar-benar basah karena air mata yang terus saja keluar dari Seojun. Sebenarnya ada apa dengan lelaki yang ia peluk ini? Seperti mengalami trauma atau hal yang sejenis dengan itu?

"Iya, iya aku tidak akan membawamu pergi, sekarang tenanglah dan mungkin sebaiknya kita tidur? Besok aku harus bekerja." ujar Suho sambil membelai punggung Seojun secara lembut karena ia masih sadar jika tubuh seojun masih dibalut perban.

Perlahan memang tidak terdengar suara isakan dan punggung Seojun memang tidak bergetar, tapi Suho bisa merasakan suara dengkuran yang begitu halus dari lelaki yang ia peluk.

"Astaga, ini merepotkan, haruskah aku mengurus bayi besar?" kesal Suho yang dengan perlahan membawa Seojun dengan cara menggendongnya seperti seekor koala. Entah kenapa Suho jadi menyesal membiarkan Seojun untuk tetap tinggal di tempat tinggalnya sekarang.

***
Kali ini secarik cahaya memasuki indra penglihatan Seojun. Dirinya mulai tersadar dari tidurnya nyenyaknya dengan tenang
terlihat sekali jika Seojun sepertinya lupa jika semalam menangis dipelukan seseorang.

"Uhk...sudah pagi ternyata." Seojun bangkit dari ranjangnya kemudian menatap sekeliling kamar yang ia tempati, ada helaan nafas lega yang keluar. Rasanya memang dirinya benar-benar bisa kabur dengan baik.

Broken Model ||ver. Sujun||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang