13*

395 54 33
                                    

}Broken Model{
[Ver. Sujun]
.
.
.
.
.
...........................................................

Suho hanya bisa terdiam melihat bagaimana cowok manis di sebelahnya memakan setiap jajanan yang dibeli. "Apa liat-liat?! Mau? Beli sendirilah!" ujar Seojun yang menyadari Suho sejak tadi menatapnya bukan menikmati acara televisi seperti dirinya. Suho yang mendengar hal itu hanya bisa terkekeh sambil menggelengkan kepalanya pelan, bisa-bisanya Seojun mengatakan hal tersebut ketika semua jajan yang dibeli itu menggunakan uang Suho.

Ah, iya sejak jalan-jalan itu hubungan Suho dan Seojun menjadi sangat dekat. Hanya saja Suho belum berani menyatakan perasaannya walau sudah mendapatkan tips and trick dari Sungchan. 'Astaga kenapa aku seperti anak Abg yang baru merasakan cinta, sih?!'
Batin Suho dengan frustrasi. Baiklah selanjutnya yang harus dilakukan Suho adalah ikut melakukan salah satu trik Sungchan untuk menyatakan perasaannya.

Suho menarik nafasnya pelan sebelum memulainya. "Seojun," Seojun menatap Suho ketika ia mendengar panggilan itu. "Apa?"

"Aku belum bicara apa pun kau sudah menyentak begitu."

"Mau bicara apa? Kalau gak ada pergi sana jangan ganggu acara menontonku." kesal Seojun dengan wajah yang cukup mengemaskan dimata Suho. Suho terkekeh mendengar omelan Seojun yang masih meluncur di bibir manisnya.

"Bagaimana kalau kita jalan-jalan nanti."

"Kemana?"
Seojun menjawab pertanyaan Suho dengan nada ketus dan atensinya masih terhadap tayangan televisi seolah sedikit pun enggan untuk menatap makhluk di sebelahnya inj.

"Kemana saja dan tentu saja semua aku yang bayar."
Mendadak atensi Seojun langsung berubah dan menatap Suho dengan kedua mata berbinar terang ketika mendengar kata 'gratis'. Yah, setelah lama tinggal satu atap, Suho sudah banyak mengetahui kebiasaan Seojun dari yang disukai sampai yang dibenci.

"Benar! Oke gas ngeeeng!" ujar Seojun bersemangat membuat Suho menampilkan senyumnya membuat Seojun membeku sesaat. Walau Seojun sudah beberapakali melihat Suho tersenyum, tetapi hal itu masih saja membuatnya terpaku dan terkejut.

"Hei, ngomong-ngomong kau lebih bagus jika tersenyum." lanjut Seojun sambil ikut menampilkan senyum manisnya. Astaga, bisa mati muda Suho jika terus-terusan melihat keindahan makhluk ini.

Suho mendekatkan wajahnya dan mengikir jarak antara mereka membuat jantung Seojun cukup berpacu dengan cepat. Seojun dapat merasakan hembusan nafas hangat lelaki itu membuat dirinya meremat ujung bajunya. "Kalau begitu aku akan tersenyum hanya untukmu." bisik Suho dengan suara deep yang cukup membuat Seojun membeku.

Suho menjauhkan wajahnya kemudian meniup pelan dahi Seojun dan tentu saja membuat Seojun tersadar dari acara terpakunya. "Yak! Orang menyebalkan! Cepat sana mandi! Bau busukmu menyebar kemana-mana."

Seojun mendorong tubuh Suho untuk memasuki kamar mandi dengan kasar. Suho yang diperlakukan seperti itu hanya bisa mendegus malas tanpa mengetahui jika Seojun tengah menahan rasa panas di wajahnya.

***
Canggung...
Itu yang dirasakan kedua orang tersebut ketika berada di dalam mobil. Tak ada pembicaraan diantara keduanya hanya ada suara musik yang menemani mereka. Suasana yang cukup aneh dan mengherankan jika Seojun diam seperti ini.

Bukannya Seojun tidak mau berbicara hanya saja dia bingung ingin memulainya dari mana. "Kita ke taman itu saja." ujar Suho ketika melihat papan penunjuk jalan yang menampilkan ada sebuah taman di kilometer selanjutnya. Seojun hanya menjawabnya dengan anggukan kepala saja seolah belum berani untuk bersuara.

Mobil tersebut berhenti di parkiran taman yang cukup luas. Keduanya mulai keluar dari mobil. Seojun langsung menghirup udara di taman dengan rakusnya. Sungguh udara di sana sangat sejuk dan enak, mungkin karena begitu banyak tanaman sehingga udara dapat bersih dari polusi.

Broken Model ||ver. Sujun||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang