Chapter 12

85.8K 9.6K 1.1K
                                    

Jangan lupa spam komen yaa!! Vote dulu biar gak lupa, oke^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa spam komen yaa!!
Vote dulu biar gak lupa, oke^^



Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar gak ketinggalan informasi cerita ini di wall:)







Di ruang tamu Kayla bolak-balik mengganti channel TV yang tengah ia tonton sambil menunggu kepulangan Raka. Hari ini dia sudah menyiapkan banyak makanan kesukaan untuk lelaki itu sebagai permintaan maaf atas kejadian di UKS.

Beruntung keadaan dirinya sudah lebih baik setelah memeriksakan diri ke dokter bersama kedua sahabatnya. Jika tidak sudah bisa dipastikan sekarang Kayla masih harus terbaring lemah di atas ranjang dan tidak bisa menyiapkan semua kejutan kecil untuk Raka.

Sejujurnya Kayla berpikir ini adalah hal terbodoh untuk dilakukan, meminta maaf dan memberi hadiah pada orang yang posisinya bersalah disini. Mengingat ucapan bapak Driver taksi kemarin, Kayla pikir bertingkah egois dan kekanak-kanakan bukanlah hal yang tepat. Dia harus lebih banyak mengalah pada Raka yang keras kepala.

Suara pintu utama yang dibuka menyadarkan Kayla dari lamunannya. Ia segera bangkit menghampiri Raka sambil memasang senyum lebar.

Melihat wajah tertekuk lelaki itu Kayla merasa gelisah dan takut hanya untuk sekedar memanggilnya. Dia dapat merasakan sepertinya mood Raka sedang tidak baik malam ini.

Menepis segala ketakutan nya Kayla berjalan mantap menghampiri Raka menghadang jalan lelaki itu. "Baru pulang?" Tanyanya berbasa-basi.

"Hmm" Jawab Raka malas memutar bola matanya sedikit kesal dengan pertanyaan Kayla.

"Mau makan malam dulu? Aku udah siapin banyak makan malam buat kamu"

"Gue gak minta"

"Sebagai permintaan maaf, Ka. Aku tau perlakuan Beby tadi gak bisa dibenarkan. Seharusnya dia bicara baik-baik sama kamu"

"Udah gue maafin. Bukan karena dia sahabat lo, melainkan pacar Zion sahabat gue" Tegas Raka penuh penekanan. "Minggir, gue mau istirahat. Makan aja semua masakan lo itu sendiri, gue gak laper"

Sepertinya cara lembut memohon bagai perempuan lemah tidak mempan untuk Raka. Bagaimanapun caranya Kayla harus bisa mulai mengambil hati lelaki itu sekarang. Setidaknya jika Raka masih belum bisa menganggap dirinya sebagai seorang istri ataupun saudara tirinya menjadi seorang teman sudah lebih dari cukup.

Melihat Raka yang hendak melanjutkan langkahnya Kayla tersentak sadar dari lamunannya segera meraih tangan Raka. "Gak ada penolakan! Aku udah capek masak kamu malah nolak mentah-mentah!"

"Jangan ikutin mood, yang namanya makan itu ada jadwalnya, Ka. Gimana kalau kamu sakit?" Oceh Kayla menarik paksa Raka.

Tanpa persetujuan lelaki itu Kayla meraih piring menyediakan makanan untuk Raka. Gadis itu terlihat begitu bersemangat setiap kali Raka akan memakan masakannya. Ada rasa bahagia yang tidak bisa dijelaskan dalam hati Kayla yang membuat senyumnya terus terlukis diwajahnya.

BROTHER BUT MARRIAGE "BBM" [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang