Chapter 36

84.7K 8.5K 2.4K
                                    

Jangan lupa spam komen yaa!! Vote dulu biar gak lupa, oke^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa spam komen yaa!!
Vote dulu biar gak lupa, oke^^


Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar gak ketinggalan informasi cerita ini di wall:)


Suka sama ceritanya? Jangan lupa bantu share yaa❤❤


As usual, Mau tanya dulu ke kalian sebelum mulai baca.
Apa yang paling kalian inginkan atau impikan dalam hidup saat ini?


FYI, aku sering tanya hal kayak gini untuk bisa buat kalian saling memotivasi dan belajar mensyukuri hidup dengan apa yang kalian punya dan rasakan saat ini. (Bukan hanya kalian tapi jujur aku pribadi juga selalu belajar dari cerita kalian)




Pertanyaan ini bentuk-bentuk pertanyaan self healing yang maybe bisa bantu kalian untuk gak memendam masalah sendiri. Gak bermaksud ikut campur kehidupan RL kalian sebagai para pembaca ya, jadi ambil sisi positif dari cerita-cerita sesama pembaca aja okee<3




Kalau ngerasa risih aku kasih pertanyaan kayak gitu, bisa skip aja karena pasti gak semua orang mau kehidupannya diketahui dunia luar/orang-orang. Yang pasti tetap semangat buat kalian orang-orang hebat❤❤❤









Andai Tuhan memberi ku kesempatan untuk mengulang waktu, akan kupastikan tidak akan ada tangis pilu penuh rasa sakit atas luka yang ku torehkan untuk mu

~Rakadenza Zayn Haiden~











"Teteh terima keputusan kamu yang ingin berhenti bekerja, Kayla. Yang paling penting sekarang kamu dan Raka bahagia bersama berdua" Ujar Rani dengan tangan yang menggenggam erat tangan Raka dan Kayla. "Semoga kalian tetap seperti ini ya"

Keduanya mengangguk atas ucapan Rani. Baik Kayla maupun Raka sama-sama tersenyum untuk membalas ucapan wanita itu.

"Kalau gitu kita pamit pulang ya, Teh. Sekali lagi makasih atas kebaikan Teh Rani selama dua tahun ini" Ucap Kayla dengan mata berkaca-kaca. Dia sudah menganggap Rani seperti saudari perempuannya sendiri, disaat harus terpisah seperti ini Kayla merasa sulit sekali.

"Iya Teteh juga terimakasih, karena kamu udah bantuin Teteh urus Cafe ini dari awal"

Raka bangkit berdiri diikuti oleh Kayla dan Rani. Kedua pasangan itu saling berjabat tangan dan memeluk Rani bergantian sebagai ucapan terimakasih. Tidak lupa sebelum menghampiri Rani, Raka tadi juga sempat membelikan bingkisan hadiah untuk wanita itu. Ia sengaja memberikannya sebagai salam perpisahan.

BROTHER BUT MARRIAGE &quot;BBM&quot; [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang