xxvii. under the rain

1K 99 35
                                    

awalnya, awan dan langit merupakan salah satu pasangan yang menjadi idola di sma harapan pelita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

awalnya, awan dan langit merupakan salah satu pasangan yang menjadi idola di sma harapan pelita.

kehadiran keduanya yang identik dengan senyuman manis awan, menjadi ciri khas tersendiri.

setidaknya keharmonisan hubungan mereka tidak berakhir sebelum seorang siswi baru datang ke kelas mereka.

tidak sedikit yang bahkan secara terang - terangan mencoba memberitahu bahwa sayu, nama siswi tersebut, mencoba merebut langit dari awan.

awan bukan seseorang yang pendendam, maka dari itu ia hanya diam dan percaya pada kekasihnya.

tapi sore ini, di bawah guyuran hujan di kota bandung, awan melihat dengan jelas langit yang tengah mendekap erat tubuh sayu di halte bus dekat rumahnya.

"kak langit??"

tubuhnya yang sudah basah kuyup ia biarkan begitu saja di atas trotoar jalan. tetap mengamati langit yang masih asik bercengkrama dengan sayu di temani oleh hujan yang deras.

dengan langkah kaki yang rapuh, awan bergerak berteduh di bawah salah satu atap ruko yang cukup dekat dengan posisi langit dan sayu saat ini.

jemari pucat yang bergetar itu menekan angka - angka dan mendial nomor sang kekasih. "kak langit?" sapanya ketika langit sudah mengangkat panggilannya.

pun di seberang sana, langit masih enggan untuk menyudahi acara mari-memeluk-sayu nya. bahkan malah semakin mengeratkan rengkuhannya pada tubuh si gadis.

"iya awan, kenapa?"

kemana panggil "dek mbull" yang biasa langit sematkan kepadanya? kenapa hanya namanya yang di sebut?

"hujan deras. kakak dimana?" tanya awan sembari menahan tangisnya.

"kakak kejebak hujan. kamu juga kejebak hujan wan? itu kedengeran berisik banget."

"i-iya.. hujan, deras.. dan biasanya kakak bakalan peluk aku sampe hujan reda, 'kan?"

dahi langit mengkerut. "awan? maksud kamu apa?"

"ngga.. lupain aja kak. aku jemput ya? biar kakak bisa cepet pulang."

'g-ga usah awan. kakak tunggu ada bus aja ya. awan ga usah kemana mana, tunggu hujan reda dan kakak jemput aw--

awan menghiraukan panggilan langit yang masih tersambung di ponsel yang ia simpan di saku hoodienya. memilih untuk berlari ke arah halte bus tempat langit dan sayu berteduh.

"a-awan?"

langit maupun sayu sama - sama terkejut. melepaskan rengkuhan lengan di masing masing tubuh mereka. berlagak seperti sesuatu tidak baru saja terjadi pada mereka.

"a-awan, dengerin penjelasan kakak dulu. ini semua ga kaya yang kamu lih-

"-CUKUP!" awan berteriak nyalang di bawah guyuran hujan yang masih deras mengguyur kota bandung yang lenggang.

our little | choi jongho.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang