"Ibu Sarada, ini data riil dari distrik sekitar Tokyo. Saya sudah mengirimkan beberapa hadiah untuk kepala pemerintahan setempat agar mendukung Anda di pencalonan kali ini."
Denki Kaminarimon, pria berkacamata yang merupakan pewaris perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. Sarada berhasil menggaet Denki menjadi tim suksesnya. Alasan sebenarnya adalah karena ia menikahi Boruto. Denki berhutang budi pada Boruto.
Dan untuk membalas budi, Denki memutuskan mendukung Sarada di pemilu kali ini.
Sarada yang mendengar laporan Denki tersenyum masam. Hatinya mencelos, ia baru sadar betapa kotornya ia dulu.
Bahkan sebelum aku dilantik pun, aku menyuap orang dulu.
"Saya enggak suap, 'kan? Saya enggak mau melakukan money politic, Denki." Sarada tersenyum tipis. Mata Denki membelalak kaget, pria itu membenarkan kacamatanya gelagapan.
"Ibu serius? Jaman sekarang enggak ada yang enggak suka dikasih duit, loh, Bu. Lagian Ibu kemarin 'kan ...." Ucapan Denki terhenti saat Sarada memandangnya dalam. Calon anggota parlemen itu tersenyum kecut.
"Maaf, Denki. Saya tarik kalimat saya kemarin. Uang yang sudah dibagikan enggak usah ditarik lagi. Tapi untuk ke depan saya enggak mau money politic lagi, ya," beritahu Sarada tegas. Denki menggaruk tengkuknya bingung, tapi dua detik kemudian pria itu mengangguk.
"Baik, Bu. Bagaimana dengan kongsi kita? Ibu mau membatalkannya juga?" Denki memandang Sarada. Kongsi antara Denki dan Sarada memang agak menyenggol money politic.
Tapi Sarada menggeleng. "Enggak usah. Lagipula saya enggak memberikan apapun ke kamu. Kamu enggak menyuap saya, kamu dukung saya karena utang budi sama suami saya."
Sarada mempertegas ucapannya. Denki mengangguk sigap walau pria itu sedikit ragu. Sarada tampak menjadi pribadi yang berbeda setelah pulang dari bulan madu. Apa yang terjadi sebenarnya?
"Kalau begitu baik. Besok hari H, Bu. Ada yang perlu saya lakukan lagi?" Denki berdiri. Sarada menggelengkan kepala sambil menautkan jari-jarinya.
"Enggak usah. Saya mau pulang ke rumah dulu." Sarada mengusir Denki halus, membuat pria itu langsung keluar dari ruangan Sarada.
Ruangan ini adalah salah satu apartemen yang diset sebagai ruang kerja tim sukses Sarada. Beberapa komputer dan proyektor menampilkan data pemilih, elektabilitas Sarada, juga potensi menang dari hasil survei.
Sarada menghela napas panjang. Para pekerjanya sedang sibuk melakukan gerakan di bawah bayangan, untuk mensukseskan pemilihannya besok.
Diam-diam wanita itu tersenyum miris.
Aku harus mulai dari mana untuk mencegah suap dan korupsi terjadi lagi?
Boruto pulang ke rumah sambil menenteng tas kertas berisi barbekyu daging sapi yang Sarada sukai. Wanita itu biasanya pulang lebih larut dari Boruto, dan wanita itu juga jarang memasak karena sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avenoir : Rewrite The Stars | BoruSara
Ciencia FicciónPernikahan politik membuat Sarada muak, apalagi setelah Boruto membawa wanita pulang untuk dijadikan istri kedua. Tapi bagaimana bila saat mereka sedang proses bercerai, Boruto justru meninggal dan Sarada mengetahui fakta mencengangkan tentang suam...