7 (+)

1.4K 12 0
                                    

Jody menggeliat, merasakan sesuatu menghimpit tubuh nya dengan kuat, disertai rintihan dan isakan yang sedikit memilukan hati . Ditengah rasa kantuk dan malas , dia enggan membuka mata namun ada rasa penasaran menggelitik nya.

"Nakamoto -kun~" tubuh nya berbalik, sosok pemuda itu masih mendekap nya dengan wajah berkeringat dan mata yang berair. Dia menangis.

Mulutnya meracau memanggil nama tak jelas.

"Hey bangunlah!" Jody mengguncangkan tubuh nya membuat matanya terbuka

Yuta terbangun refleks. Kesadaran nya pun terkumpul 100% , dia baru saja bermimpi buruk tentang keluarga nya.

"Daijoubu?" tanya Jody ingin tahu.

Memalingkan wajah nya, belum pernah Yuta sampai mengigau dan menangis seperti ini. Menyeka sudut mata nya yang basah dan sangat memalukan.

Sial.

"Hai, daijoubu" ucapnya. Mencoba tersenyum.

"Bohong!" Jody tak percaya begitu saja lagipula sudah saatnya dia tau semua tentang nya.

"Ah~ tak terasa sudah sore ne Kita tidur berapa lama?" Yuta menatap jendela kamar dengan nanar.

"Jangan mengalihkan pembicaraan!" mencengkram rahang nya Jody memaksa pemuda itu untuk menatap nya.

"Aku hanya bermimpi buruk tentang keluarga ku dan sampai sekarang rasanya belum percaya jika mereka sudah tak ada-" suara Yuta bergetar, jika dilanjutkan maka dia akan menangis.

"Gomen aku tidak mau terlihat lemah dimata mu" Ucapnya egois mengabaikan perasaan cemas nya Yuta kembali bersikap biasa.

Jody meraih pemuda itu dalam pelukan nya satu tangan nya membelai kepala nya dan tangan satunya lagi mengusap punggung nya menenangkan nya.

"Tak apa jika kau ingin menangis lagipula air mata tak selalu menunjukan kelemahan kan?" ucapnya bijaksana.

"Tidak karena dengan begini kau akan semakin tak mau membuka diri untuk ku" Walau kekeuh untuk tidak menangis namun air matanya enggan kompromi dan turun dengan sendiri nya.

Yuta memeluk sang wanita dengan erat, membenamkan wajahnya di pundak nya Menangis sepuas nya.

Jody terenyuh

Kali ini dia merasakan luka dan kesedihan mendalam yang dialami seorang tuan muda seperti Nakamoto.

Sendiri dengan tiba-tiba dan kesepian selalu mengikuti nya setiap waktu sungguh kehidupan yang mengerikan.

"Daijoubu, hontou daijoubu" Jody terus menggumamkan kalimat itu seolah untuk dirinya sendiri.

Yah~ sekarang dia menganggap Yuta bukan lagi seekor lalat penganggu dan dia mencoba untuk terbiasa dengan tingkah nya.

"Maaf-" puas menumpahkan tangis nya Yuta baru berani menunjukan wajah nya yang sembab dan tersenyum bodoh.

Jody terdiam menatap nya lekat hingga tiba-tiba hasratnya ingin sekali mencium nya.

Terdorong oleh gerakan agresif nya Yuta terbaring di bawah nya tanpa melepas Pagutan mereka.

Merasa belum siap Yuta hanya pasrah menerima serangan agresif wanita nya hingga ia menjeda dan memberi tatapan binal kearah nya.

"Uh~" jari-jari lentik nya meraba wajah nya seduktif, lidah nya menyapu rahang, hidung dan dagu nya- kembali melumat bibir nya penuh hasrat. Keagresifan Jody diluar kebiasaan nya dan Yuta sedikit kualahan, namun dengan begini semakin terdorong ke inginan untuk tidak mau menyerah.

My ObsesionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang