Sesampainya mereka di depan kamar Mew, Tasya pun mengetuk tiga kali pintu kamar itu.
"Phi ini aku dan aku mengantar kan dokter yg di minta datang oleh mama," ujar nya.
Yg lalu membuka pintu kamar Mew, di mana tempat itu terlihat gelap.
Dan hanya diSinari cahaya matahari yg masuk melalui sela tirai jendela, dan terlihat Mew tengah duduk di dekat situ sembari membaca bukunya.
"Kakak ada di dalam dokter silahkan kan masuk saja, saya akan meminta satu maid untuk menunggu anda di luar kamar, agar jg anda membutuhkan sesuatu ada tidak perlu bingung mencari," ujar Tasya menjelaskan.
"Hmm baiklah, terimakasih," ujar Gulf sembari tersenyum kecil.
"Baiklah kalo begitu saya akan turun ke lantai bawah," ujar Tasya.
Yg di balas senyum dan anggukan oleh Gulf, di mana kemudian Tasya pun berlalu pergi dari sana.
Gulf masih berdiri di ambang pintu kamar Mew, sembari memperhatikan Mew.
Yg terlihat tidak lah terlalu tertarik akan keberadaan dirinya, karena Mew terlihat hanya fokus membaca bukunya sejak pintu kamar nya terbuka tadi.
Menghela nafas Gulf pun melangkah masuk, lalu memilih untuk duduk di hadapan Mew.
"Hey kenal kan aku Gulf Kanawut aku yg akan menjadi dokter mu mulai hari ini, jika kau mau kita bisa mulai dengan berteman bagaimana," ujar Gulf.
Memperkenalkan diri dan berusaha memulai komunikasi dengan Mew, namun bukan nya balasan yg di dapat.
Mew hanya diam dan tetap fokus membaca buku di tangan nya, Gulf menghela nafas lagi.
"Hmm baiklah jika kau tidak mau tidak apa apa,"ujar Gulf sembari tersenyum canggung.
Sunyi pun kembali hadir, Gulf mulai bingung ingin mulai berbicara apa dengan Mew.
Dan dia benar benar bingung dan jg tak tau harus apa, karena ini baru pertama kali baginya menangani pasien seperti Mew.
Diam dan berfikir Gulf mencari cara agar bisa meraih atensi Mew ke padanya, hingga tiba tiba saja sebuah ide muncul di kepala nya.
Gulf pun meraih sesuatu dari dalam sakunya, dan mengeluarkan nya.
Menatap benda itu sejenak, Gulf tersenyum kecil.
Lalu dia dengan tiba tiba meletakkan benda itu di buku Mew, memebuat ma sedikit mengernyitkan dahi bingung melihat nya.
"The colorful galaxy itu adalah namanya, saat aku berusia lima tahun bibi ku memberikan liontin itu padaku, dia berkata bahwa aku harus membawa liontin itu trus karena dia percaya liontin itu akan menjagaku dari niat jahat seseorang," jelas Gulf sembari tersenyum.
Mew menatap kalung itu dalam diam, dan di tau jg mengerti bahwa sepertinya kalung itu bukan Kalung biasa.
Mew pun mengangkat kepalanya yg di mana, saat itu jg dia bisa melihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
psychologycal
FanfictionKisah seorang pemuda yg tidak bisa di bilang sakit tidak jg bisa di bilang sehat, wajah tampan tak menjamin mental yg baik dia lebih suka diam dalam kesunyian, karena pada titik tertentu dia lelah menjadi orang yg tau segalanya, namun tak biasa meng...